Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ya Ampun, Penyidik KPK Ditarik dan Diteror!

24 September 2012   06:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:49 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permintaan KPK untuk memperpanjang masa tugas 16 penyidik yang telah habis masa tugasnya. Alih-alih direstui, tapi justru berbalas penarikan 20 penyidik yang selama ini sudah bertugas di KPK.

Tentu ini mengejutkan KPK, dimana sedang giat menangani kasus korupsi simulator SIM yang melibatkan petinggi Polri.

Seperti kita ketahui dalam kasus ini Mabes Polri ingin menanganinya, sehingga seperti terjadi perebutan tugas.

Apakah penarikan penyidik oleh Mabes Polri untuk memperlemah kerja KPK?

Apalagi penarikan personil penyidik ini diduga disertai intimidasi atau ancaman teror.

Seperti diberitakan Tempo Interaktif, Senin, 24 September 2012. Apabila sampai Senin ini, para penyidik belum kembali ke markas di Mabes Polri, maka akan dijemput oleh Provost.

Ya ampun, sampai segitunyakah? Soal teror terhadap para penyidik ini, Bambang Widjojanto mengakui sudah mendapatkan laporan.

Adapun alasan penarikan adalah untuk pembinaan dan rotasi. Namun bila memang untuk rotasi, kenapa harus ada teror segala?

Kenapa bukan penggantinya dsiapkan baru personil yang masa tugasnya habis ditarik?

Kenapa juga tidak memenuhi permintaan KPK dengan memberikan waktu tertentu untuk menyelesaikan tugas mereka?

Bila begitu caranya, tentu publik bertanya-tanta. Ada apa gerangan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun