Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Teman Macam Apa???

17 September 2012   02:13 Diperbarui: 6 Juli 2015   15:07 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saat hari masih pagi, saya teringat dengan seorang teman yang sudah begitu lama tidak ada kabarnya. Lalu segera muncul pikiran negatif. Hadir pikiran macam-macam.


Saya berpikir, ini teman pasti lagi senang dan tidak kesusahan lagi. Coba kalau lagi ada masalah dan kesulitan keuangan. Pasti sering telepon untuk curhat dan pinjam uang. Begitu ya?!


Kalau sudah senang lupa deh. Umumnya memang begitu. Saya tersenyum getir memikirkan hal ini. Padahal selama ini saya selalu mencoba mengerti dan membantunya. Dasar!


Tetapi seketika itu ada sesuatu yang berbisik. "Hei kawan, jangan mengeluh, menyesal, dan perhitungan, kenapa?


Seharusnya kamu bersyukur dan berterima kasih, bila selama ini ada teman yang meminta bantuan. Minimal kamu bisa berarti bagi orang lain.


Nah, kalau sekarang temanmu sudah senang dan tidak kesulitan keuangan lagi, bukankah seharusnya kamu ikut senang? Kenapa mesti berburuk sangka, kawan?!"


Wah, sepertinya ini adalah sebuah tamparan yang telak. Namun tamparan yang tidak membuat biru lebam, sebaliknya membuat tersenyum.


Ya, suara itu membuat kesadaran ini terbangun akan kepicikan pikiran saya.

Teman macam apa saya ini. Kenapa tidak tahu diri?


Memang harus disadari di dalam setiap diri ini, bersemayam diri yang baik dan yang buruk. Siapakah yang menjadi penguasa, semua tergantung penguasaan diri masing-masing dan kebersihan hati yang dimiliki.


Terima kasih kawan baik sejatiku. Engkau sungguh sahabat yang paling baik dan mengerti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun