Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kecelakaan Mudik, Tragedi yang Diciptakan?

28 Agustus 2012   23:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:12 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1346198414819536534

[caption id="attachment_209247" align="alignnone" width="462" caption="salah satu pemudik dengan sepeda motor//jpnn.com "][/caption] Merayakan Lebaran tak ubahnya pesta untuk merayakan kemenangan dengan penuh keceriaan. Satu tradisi yang tak terpisahkan adalah mudik atau pulang ke kampung halaman untuk berkumpul dengan sanak-keluarga. Namun ironisnya dan hal yang tidak terpisahkan dari tradisi mudik adalah kesedihan. Karena setiap tahun pasti akan memakan korban ribuan orang. Dari yang meninggal, luka berat, dan luka ringan. Belum lagi korban perasaan keluarga yang ditinggalkan. "Ada 908 korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas sejak H-8 hingga H+6 Lebaran tahun ini," kata Ketua Harian Shift II Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu Kementerian Perhubungan Kemal Heryandri, dalam laporannya, Senin, 27 Agustus 2012. [dikutip dari Tempo.Co] Pada mudik Lebaran tahun ini Tempo.Co mencatat ada 5.233 kecelakaan lalu lintas. Korban meninggal dunia 908 orang, 1.505 orang mengalami luka berat. Ada 5.139 orang mengalami luka ringan. Belum termasuk korban kehilangan materi yang mencapai puluhan miliaran. Sementara itu kecelakaan pada Lebaran 2011 sebanyak 4.744 insiden yang terdiri atas 779 korban meninggal dunia, 1.334 korban luka berat, dan 3.433 korban luka ringan. [Kompas.com 8/9/2011] Mengapa dibalik pesta harus ada duka? Apakah ini sudah hukum alam? Manusia memang tidak bisa melawan takdir kematiannya. Tetapi manusia memiliki akal sehat agar tidak mempercepat kematiannya dengan kelalaian atau kesengajaan. Seperti kita ketahui, faktor penyebab kecelakaan selama mudik Lebaran lebih banyak karena faktor manusianya sendiri. Perbaikan dan perawatan infrastuktur jalan yang amburadul. Ketidak-disiplinan para pengguna jalan. Dua faktor ini merupakan penyebab utama. Tercatat dari korban kecelakaan, sekitar 70 persen adalah pengendara sepeda motor. Bukan rahasia lagi, bahwa para pengendara sepeda motor itu rata-rata arogan di jalanan. Apalagi mentang-mentang Lebaran. Semua aturan berkendara dan menggunakan jalan diabaikan. Tak heran bila korban berjatuhan. Pemerintah bukannya tidak berusaha untuk mencegahnya. Masalahnya usaha yang dilakukan apa adanya dan setengah-setengah. Menghimbau dan mengebut perbaikan jalan menjelang mudik begitulah yang dilakukan. Mengapa pemerintah tidak memobilisasi mudik yang merupakan acara tahunan masyarakat dengan transportasi massal menggunakan kapal laut dan kereta api? Apakah acara setiap tahun korban harus terus meningkat? Memang tak akan bisa dielakkan. Bila pemerintah masih setengah-setengah dan masyarakatnya tidak mau belajar disiplin dalam berlalu-lintas. Kalau pun setiap tahun ada tragedi kecelakaan, itu namanya tragedi yang diciptakan!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun