Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Money

Omong Kosong Tentang Tahu

19 Agustus 2012   23:47 Diperbarui: 4 Februari 2020   10:12 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Aku tidak tahu, maka aku mencari tahu. Lalu tahulah aku. Ketika aku tahu, dan mulai banyak tahu. Aku akan belajar untuk menjadi tidak tahu. Karena dengan ketidak-tahuan, aku akan selalu belajar untuk menjadi tahu.

Aku tahu, tidak semua hal bisa kutahu. Itulah sebabnya aku tidak ingin menjadi sok tahu. Aku sadar, walaupun sepanjang hidup aku mencari tahu. Tidak mungkin aku mengetahui semua hal yang ada di dunia ini.

Aku tahu, kamu tahu, dan dia pun tahu. Selalu ada keinginan untuk belajar menjadi tahu adalah sifat yang baik. Pengetahuan akan menjadi semakin luas.

Tahu ini, tahu itu. Tahu-tahu begitu banyak yang kutahu kini. Sayangnya sekadar tahu saja. Jadi buat apa tahu?

Ya, tahu akan hal yang baik. Itu memang baik untuk pengetahuan. Tetapi tidak tahu melakukan. Sungguh memalukan, tahu!?

Tahu berbuat baik itu benar. Namun seringkali pura-pura tidak tahu ketika kesempatan berbuat baik datang. Sungguh menjadi bahan tertawaan jika diketahui orang.

Lalu apa gunanya tahu tentang kebaikan dan kebenaran? Tahu tapi tidak tahu. Begitulah yang aku tahu tentang diriku. Hanya bisa omong-omong kosong tentang tahu.

Bagai tahu pong yang luarnya besar menggelembung dalamnya kosong melompong. Tahu pong namanya.

Bicara soal tahu. Tidak habis tahu pikiranku. Di negeri agraris ini harga tahu begitu tinggi. Padahal tahu adalah makanan rakyat kebanyakan.

Bahkan tahu harus menghilang dari pasar. Malukah sang tahu?

Tahu sulit diproduksi karena harga kedelai melambung bikin pembuat tahu kebingungan. Buat apa bikin tahu kalau harus merugi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun