[caption id="attachment_204325" align="alignnone" width="300" caption="Markis Kido/Hendra Setiawan dengan bangga mempersembahkan emas di Beijing 2008/bolanews.com@gettyimages "][/caption]
Sejak cabang bulutangkis dipertandingkan untuk pertama kalinya di Olimpiade Barcelona 1992 sampai Olimpiade Beijing 2008. Atlet bulu tangkis Indonesia selalu meraih medali emas.
Itu artinya selama 16 Tahun melalui lima Olimpiade, lagu "Indonesia Raya" selalu berkumandang. Membuat atlet bulu tangkis berdiri penuh kebanggaan di podium dengan air mata keharuan.
Dimulai dari Alan Budikusuma dan Susi Susanti yang mempersembahkan dua emas di Barcelona. Lalu di Atlanta 1996 giliran pasangan Ricky Subagja/Rexy Mainaky merebut emas.
Dilanjutkan Tony Gunawan/Candra Wijaya di Sydney 2000. Taufik Hidayat di Athena 2004. Markis Kido/ Hendra Setiawan dengan bangga mempersembahkan emas di Beijing 2008.
Pada Olimpiade London 2012 Indonesia pun begitu optimis dapat mempertahankan tradisi emas ini.
Sembilan atlet bulu tangkis dikirim. Yaitu Taufik Hidayat, Simon Santoso (tunggal putra). Adriyanti Firdasari (tunggal putri), Mohammad Ahsan/Bona Septano (ganda putra), Greysia Polii/Meiliana Jauhari (ganda putri), dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran).
Sebelum berangkat, Indonesia optimis bakal meraih medali emas dari ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang baru saja menjuarai All England di Birmingham.
Tetapi apa mau dikata. Impian Indonesia harus pupus pada akhirnya pada Kamis (2/8/2012) malam WIB. Pasangan andalan Indonesia di ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang menjadi harapan terakhir, kalah di semifinal.
Sempat memberikan asa di set pertama dengan unggul 23-21 atas pasangan China, Xu
Chen/Ma Jin. Tontowi/Liliyana harus kalah pada dua set berikutnya, 18-21 dan 13-21.
Selesai sudah perjuangan atlet bulu tangkis Indonesia. Taufik Hidayat dkk gagal mempertahankan tradisi harum medali emas Olimpiade selama 16 tahun.