Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humor

Penertiban Baju Kotak-kotak Vs Penertiban Kumis

19 Juli 2012   04:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:48 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Sekelompok massa mendatangi kantor Panwaslu untuk menuntut penertiban penggunaan baju kotak-kotak di sekitar area pencoblosan pada Pilkada Jakarta putaran dua nanti.

Karena penggunaan baju kotak-kotak merupakan kampanye terselubung pasangan Jokowi-Ahok.

Massa menganggap kubu Jokowi-Ahok telah melakukan pelanggaran atau kecurangan dengan menyebarkan orang-orang memakai baju kotak-kotak untuk mempengaruhi konstituen.

Belum selesai dengan tuntutannya. Massa juga mengancam akan merazia warga yang mengenakan baju kotak-kotak selama belum memasuki masa kampanye.

Menghadapi tuntutan yang konyol dari massa. Akhirnya salah saru pengurus teras Panwaslu melalui pengeras suara berkata dengan lantang:

"Baiklah saudara-saudara. Kami pikiran tuntutan kalian masuk akal juga. Akan kami tindak lanjuti. Tapi biar adil. Kami juga akan melakukan penertiban terhadap warga yang berkumis. Karena kumis pun sudah termasuk atribut kampanye. Bagaimana? Bukankah kumis merupakan jargon kampanye salah satu kandidat selama ini?"

Serentak massa sekonyong-konyong menutupi mulutnya sambil saling berpandangan. Ternyata seratus persen massa itu berkumis. Olalalaaaa... laaaa...

Salah satunya berujar,"Waaah, ogah ah kalau kudu ngukur kumis. Mendingan ane mundur deh."

Akhirnya massa secara teratur mundur menahan malu.

"Makan tuh kumis!" teriak serombongan ibu-ibu yang mengenakan baju kotak-kotak yang muncul entah dari mana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun