Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Jerman Menangis, Petaruh Meringis

29 Juni 2012   01:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:26 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13409328361125038143

Pesta Euro 2012 bukan hanya membuat Jerman pulang dengan menangis. Tetapi para petaruh yang bernafsu ikut meringis. Karena yakin Jerman bisa menang, sehingga berani bertaruh banyak.

Portugal yang tampil impresif dengan pemain terbaik dunia, Ronaldo harus pulang dengan rasa tidak adil. Tumbang dalam adu pinalti dari Spanyol. Ronaldo merasa tidak adil atas kekalahan Portugal.

Jerman yang perkasa harus mengalami perasaan yang sangat menyakitkan. Itulah pengakuan sang kapten, Philipp Lahm, pada situs UEFA.Com.

Tetapi dengan jiwa besar, Lahm mengakui kekalahan Tim Panser adalah atas kesalahan mereka sendiri. Usaha yang mereka lakukan sudah terlambat.

Terlambat memang. Sebab baru pada menit 92, Oezil baru bisa menipiskan kedudukan menjadi 1-2. Andai ada 5 menit tambahan. Tentu keadaannya akan berbeda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun