[caption id="attachment_182506" align="alignnone" width="360" caption="Dahlan Iskan // Republika.co.id "][/caption]
Sepak terjang Dahlan Iskan sejak ditunjuk sebagai Menteri BUMN oleh Presiden SBY memang fenomenal dan menarik simpatik. Gayanya memimpin yang berbeda dengan para pejabat negara umumnya memberikan warna tersendiri.
Yang paling nyata adalah Pak Menteri yang satu ini tidak kaku dan lebih kepada aksi daripada teori. Bertolak belakang dengan kebanyakan pejabat kita yang lebih banyak berteori. Tapi tidak ada aksi. Kalaupun ada, lamban dan berbelit-belit dengan segala birokrasi.
Ini khas pejabat Indonesia banget. Kalau bisa dipersulit dan dibikin berbelit-belit. Mengapa mesti dipermudah dan dipemulus?
Birokrasi yang menjadi senjata kebanyakan pejabat selama ini untuk kepentingan mereka yang hendak diubah oleh Dahlan Iskan.
Sosok Menteri BUMN yang bergaya koboy ini sesungguhnya yang dibutuhkan oleh negara untuk maju. Berani mendobrak aturan dan birokrasi yang sebenarnya tidak diperlukan.
Tetapi di negeri yang sudah dikuasai para mafia. Pejabat seperti Dahlan Iskan akan dihambat dan disingkirkan. Karena akan mengganggu kenyamanan mereka selama ini. Bila perlu mereka akan ramai-ramai menguliti.
Menjadi pejabat yang benar-benar mau bekerja dan memegang integrasi pasti akan dibenci. Itulah sebabnya mengapa banyak pejabat yang tadinya benar jadi terjerumus bejat. Karena dipaksa keadaan.
Itulah sebabnya untuk menjadi pemimpin di negeri kita. Memiliki integritas saja tidak cukup. Masih diperlukan keberanian yang luar biasa. Berani mati bila perlu. Karena pasti akan mendapatkan perlawanan hebat dari pejabat yang bobrok.
Kembali ke sosok Dahlan Iskan. Sejak menjadi Menteri BUMN banyak hal yang sudah dilakukan. Bukan sekadar berteori belaka. Tapi kerja nyata.
Keputusan-keputusan Sang Menteri yang bertujuan memangkas birokrasi yang menghambat, agar kinerja BUMN lebih efisien. Justru mendapat kecaman. Dianggap melanggar hukum.