Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Raka, Anak Angkat Rano Terancam 12, 15, atau 20 Tahun Penjara Sih?

12 Maret 2012   03:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:11 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Raka, anak angkat Rano Karno, yang kini Wagub Banten, atas kepemilikan 5 butir ekstasi yang dibelinya secara online dari Malaysia. Terancam hukuman berat.

Saat ini sedang ditahan di Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta. Seperti kita ketahui, peristiwa ini menjadi berita berbagai media. Baik cetak, elektronik, maupun online.

Tetapi ketika membaca berita-berita yang ada. Terasa ada ganjalan. Pasalnya narasumber sama. Namun keterangan ancaman hukumannya beda. Kok bisa ya?!

Bandingan ketiga berita yang saya kutip dari tiga media online di bawah ini:

# Tempo.Co, "Juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan bahwa penyidik kepolisian menjerat Raka Widyarma dengan tiga pasal penyalahgunaan narkotik. Di antara tiga pasal yang disebutkan hukuman terberat yang membayangi Raka adalah kurungan penjara selama 20 tahun.

# Tribunnews.com: "Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes (Pol) Rikwanto menyatakan RW dan KA teman 
perempuan yang ditangkap dikenakan Pasal 112 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Keduanya terancam hukuman maksimal 12 tahun penjara.

# Jurnas. Com:“Ancaman maksimal 15 tahun penjara,” kata Rikwanto melalui
pesan singkatnya.

Pembelajaran apa yang dapat kita petik dari hal ini? Jelas, di saat begitu banyaknya media yang dapat kita baca. Diperlukan ketelitian dan kecerdasan untuk menyikapi.

Selanjutnya, tidak sembarang mengutip sebuah berita, sebelum kita meyakini kebenarannya.

Karena sedikit saja bedanya, bisa terjadi banyak kesalahan. Maknanya berbeda jauh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun