Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tidak Perlu Hidup Seribu Tahun untuk Berarti, Cukup Sehari

26 September 2011   14:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:36 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau ingin hidup berarti dalam hidup ini, tidak perlu waktu seribu tahun. Tapi cukup waktu sehari saja.
Seribu tahun tak ada artinya bila hanya dilewati begitu saja. Hidup dalam kesia-siaan.

Banyak manusia yang umurnya panjang. Namun tiada arti yang dilakukannya. Hidup tak jarang menjadi beban kehidupan. Hidup dalam kesia-siaan. Mendatangkan caci-maki. Mendatangkan kebencian.

Cobalah tengok pada diri kita dan tanyakan. Sampai pencapaian umur yang ada saat ini. Apakah kehidupan yang kita jalani sudah memberikan arti?

Hidup ini yang paling berarti, bukankah berapa panjang umur kehidupan kita. Tapi berapa banyak nilai yang bisa kita berikan.

Lihatlah bayi yang baru terlahir. Hidup sehari lalu meninggal dunia. Apakah sia-sia dan tak berarti?

Coba kita telaah sejenak. Walau hanya hidup sehari saja. Tapi bayi itu telah bernilai hidupnya. Walau dalam logika kita tak bermakna. Sia-sia. Tapi dibaliknya ada kebaikan yang diberikan.

Saat terlahir, tangisnya yang bergema membawa tawa kebahagiaan bagi orang-orang di sekitarnya. Doa-doa memuji kebesaran Tuhan berkumandang. Larut dalam syukur dan terimakasih.

Kemudian ia tersenyum. Semua yang memandang ikut tersenyum. Semua orang yang hadir saling mengucapkan kata-kata yang baik.

Tak lama bayi yang masih suci itupun pergi untuk selamanya. Kebahagiaan berganti kesedihan. Tapi tetap bermakna bagi orang banyak. Kepergiannya menghadirkan doa-doa indah bagi orang-orang yang mencintainya.

Selain itu, kehidupannya yang hanya sehari memberikan pengajaran kepada kedua orangtuanya. Untuk belajar tentang ketabahan dan keikhlasan.
Belajar bagaimana bisa lebih memaknai kehidupan. Ada kelahiran dan kematian kapanpun.

Tidak sedikit bayi-bayi yang hanya hidup sehari. Tapi banyak memberikan arti bagi kehidupan. Hidup walau sehari, namun mengantarkannya untuk hidup abadi.
Hidup sehari, tapi ada seribu pengajaran di dalamnya.

Jangan remehkan kehidupan yang hanya sehari itu. Sebab, sehari itu terdapat waktu ribuan detik lamanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun