Sebenarnya dengan sedikit malu-malu saya mencoba menulis tentang tes kemaluan ini. Tetapi apa yang hendak bahas memang terfokus tentang segala hal yang berhubungan dengan malu dan kemaluan.
Sejujur saya tidak bermaksud mempermalukan siapapun dalam tes kemaluan ini. Bila masih ada tersisa rasa malu, hati-hatilah dengan kemaluannya.Jangan sampai bikin malu.
Andaikan saja suatu hari _atau setiap hari?_ ada seorang wanita atau pria dengan penampilan seksi, di mana bagian-bagian sensitivenya terlihat jelas dan menonjol.
Apa reaksi kita?
Lari terbirit-birit atau minimal menutup matakah sambil menelan air liur?
Kemungkinan kebanyakan diantara kita tidak akan melewati kesempatan untuk menikmati pemandangan indah dan menantang ini.
Lalu berfantasi tingkat tinggi sambil melayang jauh, sampai lupa suami/istri atau pacar.Apalagi Tuhan. Karena pemandangan yang menggiurkan di depan mata kita. Sayang untuk dilewatkan.
Timbul berbagai andai di kepala, sampai lupa kalau air liur hampir menetes membanjiri lantai.
Kata orang dunia atau tepatnya para pakar seks, hal ini adalah normal dan wajar saja. Malahan bagus, apalagi sampai timbul rangsangan. Tidak perlu khawatir dan bersyukur saja. berarti masih normal sekali.
Namun dalam pandangan spiritual, tentu hal ini tidak boleh dilakukan. Apalagi sampai berpikir jorok tentang tubuh seseorang. Zinah fantasi namanya. Melihat seseorang bila sampai timbul sesuatu gerakan tersembunyi pada kemaluan, berarti pikiran ini tidak terkendali.
Sebenarnya masalahnya bukan pada kemaluan, tapi pada rasa malu yang ada pada diri kita. Sudah punya suami atau istri malah berfantasi tentang tubuh pria atau wanita lain.