Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sebagai Pemeluk Agama Terbaik, Yuk Kita Bicara Baik-baik!

7 September 2011   06:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:10 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sebagai penganut agama terbaik, tentu ada baiknya bicara tentang kebaikan atau hal-hal yang baik saja. Bukan begitu?

#
Setiap orang mengklaim agamanya yang paling baik, itu memang seharusnya dan itu baik-baik saja. Tetapi yang tidak baik tentunya adalah sebagai pemeluk agama terbaik saling menjelekan dan menghina.

Saat berbicara tentang kebaikan agama sendiri, tapi menjelekan agama lain. Apa baiknya?

Sambil berbicara dengan bangga tentang agama sendiri sebagai yang terbaik, tapi menghina keburukan agama lain. Apa baiknya?

Ketika berteriak-teriakan akan kemuliaan agama sendiri tapi menghina agama lain. Apa baiknya?

Apa baiknya menjadi pemeluk agama terbaik tapi tidak bisa memperlakukan pemeluk agama lain dengan cara yang terbaik?

Kalau ada yang merasa baik-baik saja dan dijadikan sebagai "kebiasaan baik" untuk berbicara dan menjelekan agama lain, harus saya katakan, bahwa ini sungguh tidak baik.

Saya lebih baik memilih untuk melihat semua agama itu dengan sebagai agama yang baik. Lebih baik lagi kalau bisa membuat semua pemeluknya berlomba-lomba dalam kebaikan.

Baiklah, kalau begitu, kita bicara yang baik-baik saja, sehingga tidak perlu ada perang urat syaraf atau bahkan perang senjata demi untuk mempertahankan keyakinan bahwa "agamaku" yang terbaik dan "agamamu" tidak baik.
Bukankah alangkah baiknya agama itu dijadikan inspirasi untuk membawa dunia ini kepada perdamaian dan kehidupan yang menyejukkan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun