Awalnya Ismi tentu tak berminat, namun ia tak tahan juga hidup dalam penjara yang sebenarnya sudah cukup menyiksa itu, apalagi dengan fasilitas yang tidak manusiawi.
Mau tidak mau, akhirnya Ismi merelakan tubuhnya untuk dinikmati aparat di penjara untuk fasilitas yang lebih manusiawi.
Sepertinya setiap bulan selama 5 tahun Ismi harus rela tubuhnya menjadi mainan oknum-oknum di penjara laknat itu.
Menghadapi kenyataan hidup ini, saat malam Ismi hanya bisa menyesalinya tanpa bisa berbuat apa-apa. Untuk orang susah seperti dirinya hanya bisa menunggu waktu saja agar bisa keluar dari penjara.
Semua penderitaann itu hanya berawal tertarik mencoba barang setan yang ditawri teman-teman kumpulnya. Tanpa pikir panjang dan oleh rasa solider Ismi mau mencoba obat terlarang dan kemudian kena razia tanpa bisa membela diri.
Ismi hanyalah satu diantara sekian wanita yang harus merelakan tubuhnya digunakan untuk menyogok para petugas di penjara untuk mendapatkan fasilitas yang lebih.
Sungguh napi seperti Ismi tidak lagi diperlakukan layaknya manusia di sebuah negara yang ber-Pancasila.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI