Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Satu Cinta Dua Agama [Kilas Balik Sebelum Tamat]

21 April 2011   11:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:33 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta Dua Agama" telah mencapai 21 episode dan kami sepakat untuk mengakhirinya pada episode yang ke-22. Sebelumnya terimakasih kepada semua yang telah membaca dan memberikan apresiasi sehingga kami dapat menyelesaikan kisah ini. Sebenarnya apa yang kami tuliskan adalah antara fiksi dan kenyataan. Karena apa yang kami tulis adalah sebagian juga berdasarkan pengalaman dan karakter kami masing-masing.

Sebagai informasi, untuk episode terakhir, kami bermaksud menulis dengan versi masing-masing dan akan kami terbitkan bersama-sama, agar terasa beda saja.  Sekaligus sebagai ujian, apakah kami masih tetap sehati

Sebelum mengakhirinya, baiklah kita kilas balik terlebih dahulu kisah-kisah sebelumnya.

Episode 1

Adakah dosa bila sepasang anak manusia yang memiliki hati dan perasaan harus jatuh cinta pada pandangan pertama.?

Demikianlah Li dan Tri dipertemukan saat pertama kalinya di sebuah universitas di Jakarta. Dimana Li yang berasal dari Kalimantan Barat dan Tri datang dari Sumatra Barat dikirim untuk kuliah di tempat yang sama. selengkapnya

Episode 2

Terik sekali matahari siang itu menyengat Jakarta. Tri menunggu Li di sebuah café biasa mereka betemu. Tak lama Li datang menghampirinya.

“Ada kemajuankah ?” Tanya Li segera.

” Semalam aku bicara lagi sama Mama, hasilnya masih sama seperti yang kita duga.” Jawab Tri tanpa gairah. selengkapnya

Episode 3

Airmata masih belum mengering dari pipi Tri, sementara sang kekasih Li, dapatmenahan diri untuk tidak larut dalam kesedihan. Tri, masih tiada habis tanya, mengapa ia dan Li bisa jatuh cinta hanya padapandangan pertama dan langsung sehati?! selengkapnya

Episode 4

Ketika cinta harus memilih, diantara pilihan hati, keimanan, dan keadaan. apa yang akan terjadi? Tri menikmati kesendirian perjalanannya antara gembira bercampur, dengan dua kerinduan yang berbeda. Kendaraan yang ditumpangi terus melaju, walaupun lelah Tri tak sedikitpun memejamkan matanya. Antara wajah Li dan kedua orangtuanya selalu membayang di pelupuk mata. Akhirnya perjalanan itupun tanpa terasa telah membawanya sampai di kampung halaman yang masih asri. Meskipun sudah bertahun-tahun ia meninggalkan desa ini. Ia masih sangat hafal semuanya. selengkapnya

Episode 5

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun