Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Suka Sama Suka = Aku Suka Kamu Suka

26 Februari 2011   02:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:15 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hati yang selalu dipenuhi rasa suka adalah sebuah kegembiraan
dan itu akan kembali kepada pemiliknya juga…

Suka sama suka adalah sebuah hubungan yang saling menguntungkan, artinya tidak ada yang dirugikan.
Semua memberi rasa puas dan suka cita, tiada ganjalan sedikitpun yang tersisa di hati.
Yang memberi dengan rasa suka dan begitu juga yang menerima dengan rasa yang sama.

Dalam relasi kemanusiaan seringkali terjadi ketidakharmonisan karena keegoan yang dimiliki para pelakunya.
Prinsipnya yang penting saya suka-suka, urusan orang lain suka atau duka, bukan urusan saya!

Begitulah bila keegoan lebih diutamakan.
Kepentingan diri sendiri menjadi prioritas. Kesukaan diri sendiri lebih dipentingkan, walaupun untuk itu harus menciptakan kedukaan bagi orang lain.

Begitu banyak kepura-puraan terjadi diantara kita ketika berhubungan. Rasa suka itu hanya dipertunjukkan dengan senyuman palsu belaka. Padahal di hati ada ketidaksukaan terpendam.

Dalam hidup kita sebenarnya begitu banyak keterpaksaan yang kita lakukan karena ada embel-embel kewajiban. Kita tidak melakukannya dengan hati yang suka cita dan ikhlas.

Tetapi hanya melakukan sekadarnya untuk memenuhi kewajiban, sehingga tanpa ada rasa suka dan tercipta kenyamanan.

Setiap hari berapa banyak hubungan ketidaksukaan terjadi. Para pegawai harus terpaksa menunaikan tugasnya dengan keterpaksaan dan bekerja sekadarnya.

Begitu juga sebaliknya kemudian majikan terpaksa untuk memberikan gajinya.
Hal ini tentu menciptakan ketidakharmonisan dalam berhubungan. Penuh kepura-puraan dan keterpaksaan.

Alam ini adalah adil. Apa yang kita berikan maka itu akan kembali pada diri kita. Ketika kita memberikan kebaikan kepada orang lain, maka kebaikan yang akan kita terima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun