Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aku (ingin) Berwudhu Setiap Saat

25 Februari 2011   06:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:17 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah hanya seorang muslim yang wajib berwudhu untuk membersihkan dirinya dari najis? Aku bukan seorang muslim, namun akupun ingin berwudhu untuk membersihkan hatiku dari kekotoran batin! Berwudhu dalam setiap langkah kakiku agar mata hatiku menjadi jernih untuk dapat memahami pesan-pesan Tuhan yang sesungguhnya!

*

[caption id="attachment_93076" align="alignleft" width="300" caption="didiksugiarto.com"][/caption]

Seorang muslim ketika hendak salat untuk menghadap Tuhannya, wajib untuk berwudhu membersihkan bagian tertentu tubuhnya dari kotoran atau najis. Hal ini setiap hari dilakukan berjuta-juta umat muslim di dunia.

Sesungguhnya makna yang dapat saya pahami adalah ritual berwudhu ini sebagai simbol untuk membersihkan hati agar menjadi terang ketika menghadap Tuhan.

Ketika menghadapi Tuhan selayaknya memang dalam keadaan bersih dan suci luar dalam tanpa tercemari, sehingga suara dan pesan Allah akan dengan mudah meresap ke dalam hati dan dipahami dengan semestinya. Kemudian membawa berkah bagi dirinya dan membawa berkah bagi kehidupan orang lain juga.

Bila untuk membersihkan bagian luar tubuh adalah dengan air yang bersih dan bening yang begitu lembut, maka untuk membersihkan hati dan pikiran yang kotor adalah dengan air suci nurani. Dengan terangnya nurani yang pasti dimiliki setiap insan.

Setiap manusia yang hidup diatas bumi ini masih memiliki kekotoran batin. Keserakahan, kebencian, iri, dengki, mau menang dan merasa paling benar sendiri, licik, pandangan salah, kesombongan, dan lainnya.

Aku tentu saja masih memiliki semua itu yang membuat diriku belum terbebas menjadi manusia seutuhnya. Masih terkungkung dalam kebodohan batin, sehingga seringkali aku terpeleset dan tersesat dalam langkah-langkah hidupku.

Oleh sebab itu aku ingin berwudhu setiap saat membersihkan dengan air kebenaran nurani. Berwudhu sungguh-sungguh dalam keikhlasan dan ketulusan.

Dengan setiap saat berwudhu membersihkan hati berharap kekotoran yang ada perlahan menipis dan kemudian terkelupas. Membuat langkah hidupku selalu dalam tuntunan suara nurani yang jernih.

Aku ingin berwudhu setiap saat, sebab kekotoran batin juga muncul setiap saat untuk mengotori hati dan pikiranku. Kekotoran batin itulah yang membuat apa yang aku lakukan menjauh dari kebenaran.

Aku tak bisa melihat dengan jelas dan pandangan yang benar, sebab mata hatiku tersekat oleh dinding kekotoran yang gelap pekat.

Berwudhu untuk membersihkan nurani yang telah tercemar kekotoran batin, menurutku memang menjadi kewajiban setiap manusia yang masih memiliki kesadaran. Kesadaran untuk kembali menjadi dirinya yang sejati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun