Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kapankah (Selalu) Hidup Sesuai Nurani? (Aku dan Sang Guru)

19 Januari 2011   15:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:23 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1295454118252741599

Ketika sadar, maka kebaikan yang menaungi. Tetapi ketika sesat, maka yang ada adalah kesalahan yang terjadi. Sesungguhnya perjalanan hidup ini adalah membersihkan nurani, bukannya mengotorinya lagi, sehingga akan muncul kesadaran. Karena kesadaranlah yang akan menuntun kepada keabadian."

Mendengar penjelasan Sang Guru yang panjang lebar, membuat aku sedikit bingung. Namun aku berusaha mencernanya dengan konsentrasi penuh. Nurani dan nurani adalah sesuatu yang hakiki. Kapankah bisa bersih tanpa terkotori, sehingga aku dapat menjadi manusia sejati?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun