Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pak Nanang dan Keluguan Itu

21 Oktober 2010   08:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:14 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keluguan dan kepolosan, ternyata masih ada dan bisa ditemukan disekitar kita! Jangan-jangan diri kita sendiri yang sudah tidak memiliki?!

Karena ada urusan kerja, beberapa hari ini harus naik turun gunung. Saya hanya menggunakan kendaraan sepeda motor dan tentunya sangat melelahkan. Dengan jalan-jalan setapak dan tanpa aspal serta jalan yang menanjak dan menurun.
Selain itu harus juga diteruskan dengan berjalan kaki, dada sedikit sesak dan kaki terasa lemas.

Hanya pepohonan rindang yang masih bisa menyejukkan hati. Sungai kecil dengan bebatuan dan airnya yang mengalir sejenak menyegarkan pandangan.

Dibalik itu semua, ternyata masih ada suatu keluguan dan kepolosan yang bisa saya temukan.
Saya bertemu Pak Nanang yang menuntun jalan.

Setelah melihat kesana kemari, saya berniat membawa contoh barang. Saat sudah diletakan di sepeda motor, Pak Nanang melihat dan menurutnya saya akan kesulitan membawanya. Mengingat jalannya yang tidak memungkinkan.
Ia kemudian berinisiatif untuk membawanya sampai ke jalan raya, yang lumayan jauh.

Setelah kami bertemu lagi di depan jalan beraspal dan barang-barang sudah diletakan pada sepeda motor, sebenarnya saya berniat untuk memberikan sedikit uang sebagai tanda terimakasih.
Tetapi beliau buru-buru pergi sambil memberikan isyarat tidak usah dan berkata,"Jangan! Tidak usah!"

Sebenarnya pada jaman sekarang siapakah yang tidak suka uang? Apalagi untuk sesuatu jasa yang telah dilakukan. Kadang-kadang tanpa melakukan apapun malah minta uang jasa.

Kepolosan dan keluguan memang sulit ditemukan pada diri kita saat ini. Tetapi saya hari ini telah menemukannya melalui seorang bapak yang jauh tinggal dibalik gunung. Yaitu pada seorang lelaki yang bernama Pak Nanang!

Boleh sedikit kita sejenak bertanya, masih adakah kepolosan dan keluguan itu pada diriku?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun