Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humor

Berita NN: Katedra Jadi Tersangka!

4 Oktober 2010   08:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:44 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini, Senin (4/10), Kompos, media cetak berpengaruh di NN, menurunkan berita headline dengan judul "Katedra Rajawen, Taipan No 1 Negeri Ngotjoleria Jadi Tersangka!"

Dimana isu yang beredar selama ini, Katedra adalah penggemar makan segala macam daun-daunan, sehingga ia juga diduga sebagai penggemar daun ganja dan daun muda. Polisi curiga bahwa ia ada menyimpan daun ganja dan daun muda di rumahnya. Apalagi musuh-musuh dan pesaingnya dalam usaha semakin kencang meniupkan isu ini untuk menjatuhkan reputasinya yang terkenal sebagai pengusaha yang bersih.

Tentu saja berita ini menjadi berita hangat, simpang siur dan sang taipan mendapatkan banyak cercaan dan tuduhan miring dari orang-orang yang selama ini menaruh hormat padanya.

Untuk membuktikan kebenaran isu ini kemudian polisi melakukan penggeledahan di rumah sang taipan ini.
Tetapi ternyata polisi tidak menemukan barang-barang yang dimaksud.

Polisi hanya banyak menemukan segala macam sayur-sayuran segar sebagai santapannya sehari-hari sebagai vegan.

Akhirnya sang taipan dapat tersenyum lebar dan kemudian para polisi dijamu makan besar masakan vegetarian!

Walaupun namanya sempat dicemarkan, sang taipan tidak bermaksud menuntut media atas pencemaran nama baik yang ia alami. Karena ia merasa namanya akan baik-baik saja.

Toh media cetak Kompos, menulis namanya dengan baik tanpa ada huruf-huruf yang jelek dan berkurang.

* Sebagai orang cerdas, tentunya tidak boleh mudah dan gampang terprovokasi oleh berita-berita miring.
Segala macam berita terlebih dahulu disaring sebelum terbukti kebenarannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun