Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

3 Racun di Hati

18 Agustus 2010   05:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:55 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

2.1 AMARAH

Amarah adalah termasuk penyakit yang mematikan. Ada pepatah mengatakan, "Segunung pahala yang dikumpulkan susah-payah selama hidup, akan bisa terbakar habis hanya oleh satu amarah!"
Mengerikan bukan?

Amarah, adalah racun yang selain dapat melukai diri sendiri juga dapat menyakiti orang lain.
Amarah bisa terjadi karena tiada pengendalian diri pada diri kita.
Orang yang hidup dalam kemarahan sebenarnya sedang meracuni dirinya sendiri dan menjadikannya hidup dalam ketiadaan damaian.

Setiap manusia pasti memiliki amarah. Tetapi setiap manusia juga sesungguhnya memiliki kemampuan untuk mengolah amarahnya.
Mengolah energi negatif amarah menjadi energi positif melalaui latihan pengendalian diri.

3. MERASA PALING BENAR

Orang yang selalu merasa paling benar sesungguhnya termasuk orang bodoh dan takabur, pikiran tidak jernih, tidak mau menerima pendapat orang lain, sombong, dan arogan.
Sayangnya lagi, kebanyakan kita memiliki sifat ini dan selalu membawanya kemana-mana.
Selalu merasa diri sendirilah yang paling benar dan orang lain yang salah.

Pertentangan, perselisihan, dan permusuhan yang tercipta akibat sifat merasa yang paling benar yang kita miliki.
Selalu ingin menang sendiri atas pendapat dan keyakinan kita. Tidak ada kerendahan hati untuk mengalah.

Oleh sebab itu, sifat kerendahan hati harus kita miliki demi untuk meredam sifat merasa paling benar.
Kita boleh merasa yang paling benar, tetapi tidak harus dengan menyalahkan orang lain.
Akan terasa indah bila kita memiliki prinsip, saya benar, kamu juga benar!

Demikian 3 racun yang harus kita kikis habis dari hati kita, agar hidup tidak semakin teracuni. Sehingga tidak menjadi orang yang hidup namun mati dalam nuraninya.

Semoga bermanfaat dan menyadarkan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun