Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Salah Siapakah Ini???

2 Juli 2010   01:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:09 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Negeri ini sesungguhnya hanya membutuhkan SEORANG PEMIMPIN untuk menjadikannya sebagai garuda , bukan hanya seperti elang pada saat ini ! * * * [caption id="attachment_182801" align="aligncenter" width="400" caption="fuad-inside.blogspot.com"][/caption] Indonesia Tanah Airku , kaya raya dengan sumber alamnya .Minyak bumi , emas dan permata , batubara , hutan, dan lainnya , Bila dikelola dengan baik dan arif , cukup untuk memakmurkan rakyatnya dari Sabang sampai Merauke .

Kenyataannya banyak rakyat yang tidak punya tanah dan rumah harus mengontrak. Kekurangan air bersih dan harus membeli dengan mahal . Pengangguran dimana - mana , sampai busung laparpun ada . Masih banyak rakyat belum hidup layak dan terlunta - lunta dijalanan . Hidup jauh dari masa depan , tidak mampu untuk bersekolah karena sekolah gratis masih jadi slogan .

Tak heran sehari-hari kita bisa melihat masih banyak anak-anak yang seharusnya duduk manis dibangku sekolah untuk belajar , justru bergelantungan dijalanan untuk mencari nafkah dan diperdayakan .

Barang - barang kebutuhan pokok menjadi mahal karena biaya tinggi demi untuk memberi komisi sana - sini . Pada akhirnya rakyat juga yang harus menanggung beban yang menjerat ini .

Rakyat yang harus menanggung beban menjadi miskin dan sengsara demi untuk memperkaya dan memakmurkan para pejabatnya yang semakin serakah dan tak peduli . Membantu dan perhatian pada rakyat bila ada maunya saja dengan janji-janji manis . Setelah kepentingannya terpenuhi , mendadak jadi pikun dan lupa ingatan .

Para pejabat lebih sibuk memperkaya diri, terbukti dari maraknya praktek korupsi yang tiada berhenti , dibandingkan untuk mengabdi dengan sungguh - sungguh untuk mensejahterakan rakyatnya . Sementara rakyat harus mengemis kesana - kesini hanya demi untuk mengisi perutnya hari ini . Gontok-gontokan menarik urat leher demi sesuap nasi .

Keadilan disegala bidang yang dicanangkan para pendiri bangsa ini , sepertinya masih ada didalam mimpi . Orang kaya dan para penguasa lebih diistimewakan dan mendapatkan perlakuan yang berlebihan baik karena sanggup membayar perlakuan tersebut dengan rupiah . Sedangkan orang miskin dan rakyat jelata diperlakukan sesukanya , terkadang jauh dari manusia karena tak ada yang bisa diberikan sebagai upetinya .

Salah siapakah ini ???

Sesungguhnya tidak perlu mencari kambing hitam atau mencari siapa yang salah . Yang diperlukan adalah sebuah kesadaran bersama untuk berintrospeksi diri , menginsyafi nurani . Bahwa bangsa ini sesungguhnya memiliki segala potensi untuk menjadi naga atau garuda .

Oleh sebab itu sesungguhnya yang paling dibutuhkan bangsa ini adalah seorang PEMIMPIN , karena selama ini yang kita miliki hanyalah kepala negara semata . Seorang pemimpin yang benar - benar bisa memimpin tanpa ada kepentingan selain mengabdi untuk memakmurkan dan mensejahterakan rakyatnya . Melalui teladan , bukan semata yang dikatakannya . Seorang pemimpin akan selalu dapat merasakan kesulitan dan penderitaan rakyatnya sebagai miliknya . Yang akan selalu membela kepentingan rakyatnya apapun taruhannya .

Adakah pemimpin seperti itu di negeri ini ? Ada , atau tidak mau menampakkan diri atau pula kita yang tak mau memilih ?!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun