Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dewa Pelindungpun Tak Bisa Menolong!

16 Juni 2010   15:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:29 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bermakna tidaknya sebuah cerita adalah tergantung bagaimana kita bisa memaknainya .

Seorang pemuda setiap hari rajin sekali
bersembahyang kepada dewa pelindung , karena
berharap sang dewa akan selalu melindunginya .
Oleh sebab itu , setiap ia berpergian kemanapun
selalu merasa tenang .
Ditambah ia selalu membawa gambar dewa
pelindung tersebut dikantonginya .

Namun sayang pemuda ini mempunyai satu
kebiasaan jelek . Yakni suka kebut-kebutan dijalanan
dengan motor kesayangannya .

Suatu hari ketika sedang melarikan motornya dengan
kencangnya , datanglah sebuah malapetaka . Motor
yang dikendarainya bertabrakan dengan truk ketika
hendak menyalip sebuah bus .

Karena begitu kencangnya ia melarikan motornya ,
maka tabrakan yang terjadi langsung merengut
nyawanya .

Ketika rohnya sampai ke alam hawa / baka , saat
bertemu dengan dewa pelindung , ia langsung protes
berat,
"Hai , dewa pelindung, aku selalu menyembahmu ,
agar engkau melindungiku , tapi mengapa hari ini
engkau tidak melakukan tugasmu ?! Dewa macam
apa kamu !? "

"Maaf , bro ! Bukannya aku tidak melakukan tugasku
! Karena sebenarnya aku sudah khusus mengirimkan
dua anak buahku untuk melindungimu. Namun
karena kamu mengendarai motormu saking
kencangnya , mereka tidak dapat mengejar untuk
menyelamatkanmu !"Dewa pelindung menjelaskan
dan menambahkan ,
"Sori berat nih , bro ! "

Roh pemuda itu sejenak terdiam untuk merenungi
dan menyesali , namun apa gunanya , karena rohnya
telah terpisah dari tubuhnya . Tidak mungkin bisa
hidup kembali .

Kesimpulannya , terserah enaknya masing-masing.
Lebih enaknya cukup senyum-senyum saja deh! Tapi
sepertinya , tidak ada yang lucu ya ?!
Jadi ???

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun