Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bicara dengan Kebaikan Hati , Bukan Emosi !

16 Juni 2010   06:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:30 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Banyak masalah yang kita hadapi yang tidak
seharusnya diselesaikan dengan mengumbar emosi ,
namun kita lebih suka melakukannya dengan
kemarahan !

Dalam hidup kita sehari-hari yang penuh dengan
tuntutan dan ketegangan , banyak hal dan masalah
yang terpaksa diselesaikan dengan kemarahan .
Karena terkadang kita merasa itu pantas dan harus
dilakukan , sehingga pertengkaran menjadi hasilnya .

Kita hidup lebih banyak menggunakan pikiran dan
perasaan , jarang diseimbangkan dengan melalui hati
yang seharusnya bisa menjadi penengah untuk
mendamaikan .
Pikiran dan perasaan lebih mendahului yang terwujud
dalam perbuatan tanpa hati sempat untuk berperan .

Oleh sebab itu dunia kehidupan kita menjadi lebih
panas oleh emosi - emosi sehingga banyak
pertengkaran dan pertikaian terjadi tiada henti .
Dalam lingkungan yang kecil saja , antara suami istri
, saudara , teman , dan tetangga , sering terjadi
masalah dan harus diselesaikan melalui
pertengkaran karena masing-masing tidak bisa
mengendalikan emosinya .

Demikian bila emosi yang lebih menguasai diri kita .
Selain merugikan orang lain dan lingkungan sekitar ,
tentulah sungguh merugikan diri sendiri .

Masalah memang tak akan menjauh dan hilang
dalam kehidupan kita . Setiap hari pasti akan
menghadapinya .
Lebih baik dan bijak bila setiap masalah yang datang
bisa kita menghadapinya dengan bahasa kebaikan
daripada bahasa emosi

Dengan berbicara dengan bahasa kebajikan dan
bukan emosi , saya percaya akan lebih banyak
masalah yang akan dapat diselesaikan .
Untuk dapat melakukan hal ini , sebuah kerendahan
hati sangatlah dibutuhkan .

Semoga kita masih memiliki kerendahan hati itu !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun