Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Buah Simalakama , Bukan Makanan Orang Bijak !

7 Mei 2010   18:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:20 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Orang bijak selalu dapat meloloskan diri dari setiap masalah yang dihadapinya !

Terdapatlah seekor singa tua yang sedang kelaparan . Sedangkan untuk berburu singa tua ini sudah kehilangan kekuatan dan makanan yang bisa santap hanyalah pelayan setianya seekor rubah . Tetapi demi kewibawaan sebagai raja hutan , tak mungkin ia begitu saja membunuh rubah itu . Jadi , diaturlah sebuah strategi untuk membunuh pendamping setianya .

Caranya adalah dengan mengajukan sebuah pertanyaan yang harus dijawab jujur oleh si rubah . Bila tidak , si rubah akan dibunuh dan dijadikan santapannya .

Singa tua itu bertanya , "Wahai , rubah, aku ini baunya enak atau tidak ? "

Si rubah menyadari ini adalah pertanyaan perangkap . Karena apabila ia menjawab , singa tua itu berbau busuk , maka ia akan dianggap menghina dan akan segera dibunuh . Namun bila ia menjawab baunya enak , maka ia dianggap telah berbohong dan tetap akan dibunuh juga .

Apa yang harus dilakukan ? Rubah itu kemudian mencari akal untuk tidak menjawab pertanyaan yang diajukan tuannya , maka berkatalah ia , "Wahai rajaku, hamba saat ini sedang terkena pilek berat , sehingga sulit untuk bisa menjawab pertanyaan tuanku, karena hidung hamba tersumbat sehingga tidak bisa merasakan bau yang ada. Oleh sebab itu hamba juga khawatir penyakit hamba akan menulari tuanku , maka demi kesehatan dan keselamatan tuanku , hamba akan meninggalkan tuan dengan pergi ke tempat yang jauh . "

Mendengar jawaban dari pendamping setianya , sang raja hutan pun tidak bisa berbuat apa-apa .

Demikianlah , seorang bijak tidak akan terjebak dalam kehidupan untuk memilih anatara yang tidak baik dengan yang tidak baik atau antara yang baik dan yang tidak baik .
Orang bijak tidak akan memilih , ia hanya akan mengalir mengikuti arus kehidupan .

Orang bijak pun tidak akan mengorbankan hidup orang lain demi untuk kebaikan dirinya dan juga tidak akan mengorbankan hidupnya untuk hal yang sia-sia .

Bila kita belum menjadi orang bijak, saat ini kita masih punya kesempatan untuk memilih !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun