Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jadi Orang Baik, Semudah Itukah??? Mengajari Perlu Kesabaran, Mau Diajari Membutuhkan kerendahan Hati

4 Maret 2010   00:43 Diperbarui: 6 Juli 2015   08:05 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walau hanya sebuah kata "TERIMAKASIH" , tetapi perlu kesabaran untuk diajarkan. Tidak semudah yang dibayangkan. Wlaupun hanya sebuah kata "Terimakasih", tidak setiap orang bisa mengucapkannya! [caption id="attachment_85728" align="alignleft" width="304" caption="http://helld4.wordpress.com/"][/caption] "Papi, kan papi ngajarin dede harus jadi orang baik. Tadi ada teman dede yang mau pinjam sepeda dede, terus dede kasih pinjam, itu jadi orang baik bukan, pi? Terus tadi juga, ada teman dede yang jatuh, dede tolongin, apa itu namanya jadi orang baik juga, pi?" Suatu hari si dede berkata demikian pada saya ketika sedang menungguinya bermain. Dengan semangat dan senyuman saya menjawab, "Ya, dede, itu namanya dede sudah berbuat baik. Mau membantu teman lagi perlu pertolongan itu namanya berbuat baik .Gitu dong, itu baru namanya anak papi! " "Kalau gitu dede anak baik ya, pi?! " Sepertinya ia bangga sekali saat berkata ketika itu. Dikatakan belajar yang jelek itu cukup 3 hari, tetapi untuk belajar yang baik, membutuhkan waktu 3 tahun. Entah mengapa begitu susahnya belajar hal yang baik. Begitu berat tantangannya. Perlu waktu yang lama dan kesabaran. Tetapi untuk belajar yang buruk sepertinya begitu cepat dan mudah dalam sekejap. Memang alangkah baik dan bijaksananya bila kebajikan itu bisa kita ajarkan sedari kecil kepada anak-anak. Karena lebih akan membekas dalam alam bawah sadarmya. Belajar tentang kebajikan saja sudah begitu susah, apalagi mengajarkannya kembali. Seperti halnya saya ketika mengajarkan kepada si dede bagaimana untuk mengucapkan terimakasih ketika ada yang memberikan sesuatu atau ketika ada yang menolongnya. Untuk sebuah kata yang begitu mudah saja, sudah entah berapa puluh kali saya mengingatkannya. Karena alasannya sering lupa. Untuk itu tak bosan saya selalu mengingatkan. "Tadi dede dikasih mainan, sudah bilang terimakasih belum? " "Oh iya! Dede lupa, tapi udah kepalang , bilang terimakasihnya lain kali aja ya , pi?! Begitulah si dede kalau lupa alasanya. Untuk belajar hal yang baik, penyakit lupa sering melanda. Untuk itu harus terus diingatkan lagi. Seumpama saya memberikan uang jajan, maka langkah pertamanya adalah si dede akan bergegas pergi . Tetapi saya akan panggil kembali dan pura-pura bertanya, "Kayaknya dede ada yang lupa nih?! " Kalau sudah begitu , si dede akan langsung berkata, "Terimakasih, papi! " Mengucapkan kata terimakasih sepertinya sangat sederhana, sehingga jarang menjadi perhatian. Tetapi seperti dalam tulisan saya, Kebenaran Itu Sederhana, bahwa seringkali kita menyepelekan hal - hal yang sederhana. Walau terlihat sepele tetapi apabila dihayati dan bisa dipraktekan dalam kehidupan, makna terimakasih itu sangat bermanfaat sekali. Walau hanya sebuah kata terimakasih, ternyata tidak mudah untuk mengajarkannya dan untunglah si dede tidak bosan dan sadar ketika selalu diingatkan. "Oh, iya, Dede lupa! Terimakasih, papi! " Tidak seperti saya yang apabila diingatkan akan sedikit emosi berkata, "Saya sudah tahu! Tidak usah diajari lagi! " Dalam hal ini untuk mengajari menjadi baik dan benar itu perlu kesabaran , namun mau untuk diajari ternyata selain kesabaran juga diperlukan kerendahan hati. Semoga selalu ada kerendahan hati untuk belajar dan kesabaran untuk mengajari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun