Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dudul Tentang USG....AKu Jadi Tertawa!

21 Januari 2010   03:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:21 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Selain pengalaman yang serba serius, ada satu pengalaman dudul yang membuat sedikit tersenyum ...Terasa indah ketika masih bisa menertawakan kebodohan diri sendiri [caption id="attachment_57991" align="alignleft" width="225" caption="hahaaa...bodohnya aku...!"][/caption] Terus terang, saya tidak tahu _ atau lupa? _apa itu maksudnya USG.artinya pun saya tidak tahu dan tak bermaksud cari tahu. Tahunya diperiksa sana sini untuk tes. Ketika saya kebagian yang tertulis radiologi untuk melakukan USG, ada petugas yang menyuruh saya menahan kencing sambil antri tunggu giliran. Katanya supaya nanti mau di USG  kalau air kencingnya penuh biar bisa tersorot oleh komputer. Dalam bayangan saya, setelah penuh  dikantong kencing, nanti dikeluarkan kebotol lalu diperiksa pakai komputer. Nah, kebetulan juga ada seorang nenek yang sedang antri dan dipanggil masuk untuk persiapan USG. Tak lama kemudian petugasnya keluar untuk menanyakan siapa dari keluarga ibu itu yang mau di USG? Diberitahukan USG-nya tidak jadi, dilanjutkan besok saja. Ada apa? Saya juga bertanya, soalnya sudah sekian lama mengantri, jangan-jangan saya juga disuruh pulang. Ibu itu tak jadi di USG, gara-gara air kencingnya sudah keburu dikeluarkan dilantai. Orang-orang yang mengantri akhirnya pada tertawa. Kemungkinan pikir ibu itu, supaya gampang disorot komputer barangkali kalau air seninya dibuang dilantai. Sayup-sayup saya masih mendengar petugas yang wanita menyeletuk, "Mana kencingnya bau pesing lagi! " Untung kalau saya pikirnya bukan dikencingkan ke lantai tapi kebotol. Tapi kalau dipikir-pikir, saya tetap termasuk dudul juga ya? Pasti gara-gara kelamaan berteman dengan Inge Dudul_sang permaisuri yang paling dudul sedunia_ dan juga beberapa kompasianer dudul yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, pasti sudah pada tahu . Akhirnya saya jadi ketularan juga dudulnya. Dasar apes Tak apalah , dudul juga. Yang penting hati bisa bahagia! Kadang indah juga bisa menertawakan kebodohan diri sendiri, sakit hatipun tiada terasa lagi. Salam dudul durian

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun