Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Suara Tuhan: Aku Mendengar Suara Tuhan!

7 Desember 2009   23:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:02 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Saya mendengar suara Tuhan! Tuhan berbicara pada saya! Demikian kata-kata yang sering saya dengar , yang dikatakan oleh pendeta atau umat-umat yang memberi kesaksian pada saat saya menemani istri ke gereja pada hari Minggu. Saya percaya dengan apa yang dikatakan, cuma kadang yang membuat tersenyum adalah, sepertinya ada sebuah kebanggaan dalam mengatakannya, dan seakan-akan mereka adalah orang yang telah dipilih oleh Tuhan untuk berbicara. Kemudian merasa tersanjung, karena Tuhan telah berbicara padanya. Bagaimanakah suara Tuhan itu dan benarkah Tuhan hanya memilih umat tertentu untuk bicara? Kalau dibilang suara Tuhan, apakah benar-benar Tuhan berbicara mengeluarkan suara? Selama ini saya belum pernah mendengar ada manusia yang berhasil merekam suara Tuhan untuk membuktikan bahwa ia benar-benar telah mendengar suara Tuhan. Jadi? Kalau mau mendefinisikan Tuhan yang sederhana dalam pemahaman saya adalah seluruh jagat raya ini adalah Tuhan , dimanapun juga Ia ada dan berada. Sesungguhnya Tuhan bisa berbicara melalui apa saja dan kepada siapa saja yang ia kehendaki. Salah satunya adalah melalui kitab-kitab suci. Yang luar biasa adalah sebenarnya setiap saat Tuhan telah berbicara kepada kita, masalahnya adalah seringkali kita saja yang tidak peka dan mencueki apa yang dikatakan Tuhan kepada kita. Coba ingat-ingat dan rasakan bisikan halus dalam dalam diri kita melalui hati nurani yang selalu mengingatkan, saat kita melakukan hal yang tidak baik. Bukankah itu suara Tuhan untuk menyadarkan kita? Melalui peristiwa-peristiwa sehari-hari, kejadian alam, orang-orang disekitar kita, Tuhan bisa berbicara untuk menasehati kita. Bahkan melalui orang yang tidak kita kenal sekalipun, dan bisa saja anak kita sendiri yang masih kecil, Tuhan bisa berbicara melalui mereka. Bisa saja Tuhan berbicara melalui seorang perampok yang merampok kita, untuk mengingatkan kita tentang beramal. Kemudian Tuhan juga bisa menyusup di Kompasiana untuk berbicara pada kita melalui tulisan-tulisan yang ada. Bisa saja karena kita sedang mengalami sebuah masalah, tahu-tahu begitu kita buka Kompasiana langsung menemukan sebuah bacaan yang pas sebagai solusi terhadap masalah yang sedang kita hadapi . Jangan ragukan bahwa hal itu sebagai cara Tuhan sedang berbicara pada kita. Sekarang hal yang utama adalah tergantung bagaimana kita mau membuka mata dan hati serta menyediakan waktu untuk mau mendengarkan suara Tuhan. Jangan kita hanya sibuk berdoa meminta Tuhan yang mendengarkan suara kita. Tuhan selalu ada disini, disana, dimana-mana, setiap waktu hadir untuk menuntun jalan hidup kita. Yang dibutuhkan adalah hanya sebuah kepekaan dan kerelaan hati kita untuk mendengarkannya! Semoga hati yang mau selalu mendengarkan ada padaku. . . , Tuhanku!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun