Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pesan

21 April 2014   01:17 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:25 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sudah tahu melawan arus salah dan berbahaya bagi pengendara lain. Tapi tetap saja dilakukan, daripada harus bermacet-macet dan menempuh jarak yang jauh untuk berputar arah, maka melawan arus dianggap benar dan tindakan pintar. Pengendara yang sudah benar di jalurnya akan disalahkan kalau tak memberi jalan kepadanya.

Kejadian   : Orangtua yang memarahi anaknya sebagai anak nakal

Pesan     : Orangtua yang tahu malu pasti akan merasanya malu bila anak-anaknya sendiri berperilaku nakal, sebab artinya ia belum berhasil mendidik anaknya sendiri. Sejatinya introspeksi diri, bukan malah memarahi anaknya.

Sayapernah dengar ada orangtua yang memarahi anaknya yang saking nakalnya dengan kata-kata,"Dasar anak setan!"

Mendengar itu saya berkata,"Kalau begitu begitu orangtuanya ibu setan dong?" sayang kalimat itu cuma berani saya gumamkan dalam hati. Andai saya ucapkan di depan ibu itu bisa-bisa saya ikut dianggap setan juga.

Lucu juga, sebagai orangtua yang mudah mengatakan anaknya sendiri dengan kata-kata yang tidak pantas bila anaknya berperilaku nakal. Padahal kalau mau sedikit saja berpikir, kenakalan anak itu karena sebagai orangtua telah gagal mendidik mereka.

Kejadian       : Pinjam uang sama saudara sudah tak diberi, dihina pula

Pesan     : Jangan membalas rasa sakit hati yang pernah dialami lalu dilampiaskan di kemudian hari kepada orang lain. Tetapi mengubah rasa sakit itu itu menjadi kebaikan

Menyakitkanmemang, ketika kita sedang butuh pertolongan, bukannya ditolong malah dihina pula. Padahal kalau memang tak berniat meminjami atau khawatir tak bisa dikembalikan, tinggal bohong-bohong sedikit dengan mengatakan kalau sedang tak ada uang. Beres!

Tetapi ini? Kenapa harus menyakiti? Sudah tak mau menolong, malah ke luar kata-kata yang menikam hati. Padahal kalau memang tak berniat membantu meringankan beban materi, tak perlu lagi menambah beban batin. Sudah jatuh diinjak pula.

Dari rasa sakit yang ada seperti itu, malah timbul sebuah tekad, bila waktunya nanti saat sudah mampu dan ada yang membutuhkan bantuan tak boleh membalaskan sakit hati ini. Tetapi harus membantunya. Jangan sampai rasa sakit hati yang ada hari ini menjadi penyakit kehidupan kelak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun