Sejatinya saudara adalah tetap saudara. Tidak bisa diputuskan oleh kata-kata. Apa gunanya saudara bila tak saling membantu? Bila ada hati, jangankan saudara sekandung, orang yang tak dikenal pun bila butuh bantuan wajib dibantu.
Mencintai istri adalah keharusan. Namun kearifan perlu di kedepankan. Apakah bila seorang istri menghalangi apa yang harus dilakukan itu masih perlu di kedepankan? Apakah ketika lebih membela seorang ibu seorang istri masih mempertanyakan perlu dibela?
Refleksi Diri
Adalah hal yang susah untuk bersikap adil. Bisa berbakti pada orangtua sekaligus mencintai istri. Menyayangi istri tapi tidak sampai menyakiti saudara sendiri. Sebenarnya susah adalah hasil dari pikiran sendiri
Namun susah bukan berarti tidak bisa. Bukankah hidup adalah perjalanan menuju kepada kebaikan? Hidup adalah kesempatan mengubah yang tidak baik menjadi baik. Sikap buruk orang lain adalah menjadi pengingat, sementara kebaikannya menjadi teladan diri.
Sungguh menyedihkan bila demi sebuah cinta yang kecil harus melupakan cinta yang besar. Orangtua yang demikian berjasa sembilan bulan mengandung dalam kesusahan. Siang malam menjaga dan mencari nafkah dan saudara yang tumbuh besar bersama menjadi korban atas keegoisan cinta.
Hari ini bisa melihat perilaku buruk orang lain semoga bisa menjadi cermin. Bukan sebagai bahan caci-maki. Sebab yang menakutkan bisa saja suatu hari diri sendiri justru menjadi pelakunya. Semoga kesadaran diri selalu menyertai.
katedrarajawen@pembelajarandarisebuahperistiwa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H