cinta…sembunyi…ketahuan…gelisah…malu-malu
memacu kendaraannya secepat yang ia bisa, kate van brekeeley tak sabar untuk mengetahui berita yang sebenarnya tentang uleng, sang kekasih hati.
sesampainya di gerbang desa rangkat, kate masih merasakan kesegaran udara yang sama.
rindangnya pepohonan masih sama seperti pertama kali ia berkunjung.
tetapi perasaannya menjadi berbeda saat dari dalam kendaraan, ia melihat sebuah pemandangan yang aneh. paman arif dan uleng jalan beriringan layaknya sepasang kekasih.
saat mendekat dan mendengar suara kendaraan, paman arif setengah kaget dan pucat. cepat-cepat melepaskan genggaman tangannya.
begitu pula uleng, wajahnya memerah semu.
kate menguatkan perasaan turun dari kendaraan dan menyapa dengan suara tertahan.
"paman? uleng? apakabar?" sambil mengulurkan tangan.
paman arif dengan perasaan tak enak menyalami.
"ba ba baik."
uleng masih malu-malu dengan sedikit gemetar menyalami.
"a abang. . .apakabar?"