Mohon tunggu...
kataya's
kataya's Mohon Tunggu... Mahasiswa -

I'm a basketball player #10, a Karate-ka, (Prospective) Thorax & Cardiovascular Surgeon. be a doctor it just an ambition be a surgeon is a commitment. -Tara's Blog: diahtara.blogspot.com ig: @diahtara

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Siapa itu Testosteron dan Andropause?

21 Maret 2016   21:22 Diperbarui: 21 Maret 2016   21:49 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pada laki-laki kita mengenal hormon yang namanya testosteron, Testosteron: hormon nomor satu yg mempengaruhi sistem kardiovaskuler yg meliputi pembuluh darah, konduksi & kekuatan otot jantung itu sendiri. Perubahan kadar hormon pada laki-laki yg mulai terjadi di usia 50an dikenal dengan andropause.

Dampaknya? Turunnya energi, libido, stamina dan rasa bahagia. Perubahan hormonal pada laki-laki andropause ini bisa menyebabkan penyakit jantung koroner, alzheimer, kanker prostat, osteoporosis dan depresi.

Hormon mempengaruhi setiap sistem tubuh, sehingga perubahan besar terjadi pada perempuan dan laki-laki yg menua, salah satunya menopause dan andropause. Sering kali testosteron ini dianggap sebagai hormon seks, memang benar!  Tapi testosteron punya fungsi lain yang lebih vital dari sekedar seks!

Testosteron adalah pencegah utama alzheimer, banyak riset yg menegaskan hal ini, juga berhubungan dengan kwalitas jantung dan pembuluh darah.

Testosteron jg bisa mencegah dan mengobati osteoporosis. Meski tidak umum, konsekwensi terjadinya osteoporosis pada laki-laki akibatnya lebih serius. Konsekwensi umum rendahnya kadar hormon testosteron pd laki-laki adalah serangan depresi. Mereka kehilangan semangat hidup dan energi mereka berkurang!

Hal ini menjelaskan kenapa laki-laki andropause lebih mudah kehilangan gairah dan bosan hidup. Rendahnya hormon testosteron menyebabkan depresi Perhatian, namun terlalu banyak testosteron dapat meningkatkan kadar kolesterol, menyebabkan kebotakan dan perilaku jadi agresif.


Source: dr. Ryu Hasan, SpBS dalam tweetnya malam ini @ryuhasan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun