Mohon tunggu...
Arief KAS
Arief KAS Mohon Tunggu... KARYAWAN SWASTA -

https://newkatawaktu.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Terminal Bersepadu Selatan vs Terminal Terpadu Pulogebang

5 Februari 2014   16:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:08 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13915905911165975463

Sekali lagi, kita ketinggalan dengan Malaysia. Sudah banyak blueprint kita yang diambil sama negri jiran tersebut, mulai dari blue print 'kota dalam kota'nya jaman orde baru dengan menara kembar dimega kuningan yang kini menjadi menara kembar petronas, blueprint kota bandar kemayoran yang menjadi kota Cyberjaya, hingga blueprint terminal kereta terpadu manggarai yang sudah diaplikasikan menjadi KL Sentral. Akibat mismanajemen dinegeri ini, kita sudah kalah langkah. Ketika saya hendak ke Malaka akhir desember 2013 lalu, terminal bus pudu raya ternyata sudah dialihkan keterminal bus TBS - Terminal Bersepadu Selatan dibandar tasik selatan, pinggiran kota Kuala Lumpur. Terminal bus ini sudah diresmikan pada bulan April 2013 yang lalu dan terintegrasi dengan moda transportasi utama lainnya yaitu kereta api. Sekilas saya melihat mirip sekali dengan design terminal bus pulogebang yang saya tiap hari lewati ketika akan berangkat dan pulang kerja. Cuma sayangnya, terminal bus ini sudah lama dihembuskan oleh mantan gubernur DKI - fauzi bowo yang hingga kini masih mangkrak. setiap hari saya lihat, masih belum ada kegiatan atau alihfungsi terminal pulogadung keterminal baru ini. Sudah hampir setahun bangunan terminal ini jadi dan bahkan kalau malam hari, lampu diterminal bus pulogebang ini tampak terang benderang dan dijaga oleh beberapa satpam dipintu masuk utama. Kendala jalan layang untuk akses masuk dari tol JOR masih menjadi hambatan. Padahal gedung ini tampak cantik dan besar dari luar, lebih besar dari terminal bus bersepadu selatan di KL. Tetapi KL sudah maju selangkah dari kita, ketika saya memasuki stasiun ini begitu resik. Suasananya seperti diairport, begitu teratur. Pembelian tiket hanya dilakukan disatu counter panjang yang bisa menerima semua pemesanan bus kearah selatan negri jiran ini. Tidak usah bingung pilih counter tiket yang mana, cukup masuk dan informasikan rute mana yang akan ditempuh dan pilih jam keberangkatan. Petugas akan menginformasikan jam dan biaya perorang serta ia akan menanyakan nama penumpang. Setelah selesai, maka dilakukan pembayaran dan tiket akan diprint. Ketika akan boarding, penumpang akan diperiksa tiketnya seperti dibandara oleh petugas. Dan penumpang akan menuruni lantai 1 dengan eskalator untuk keberangkatan. Cukup lihat tiket bus dan pintu keberangkatan. Sangat luas sekali tempat keberangkatannya dan bersih serta sepi. Ada area untuk merokok diujung ruangan dan berAC. Area makan ada dilantai 2 dengan beberapa mini market. Ketika akan berangkat, akan ada pengumuman lewat pengeras suara dan pintu akan terbuka otomatis. Bus akan masuk dan penumpang memperlihatkan tiket kekenek bus, tidak sampai 10 menit, bus langsung berangkat dan masuk jalan bebas hambatan. Selesai! Copy paste seperti dibandara begitu rapi. Ketika kembali keterminal ini, begitu penumpang turun langsung menuju eskalator kelantai 2 dan masuk pintu kedatangan. Dari sini penumpang bisa lewat jembatan menuju kekereta api yang akan membawa kita kebandar kuala lumpur. Semoga terminal bus pulogebang cepat beroperasi menggantikan pulogadung yang super jorok dan tidak aman bagi para penumpang, bahkan bisa mengurai kemacetan akut dipulogadung akibat ulah sopir bus dan angkot yang seenaknya saja berhenti dipinggir jalan. Sudah lelah rakyat didera kemacetan dipulogadung yang sudah akut. Kapan lagi terminal pulogebang diresmikan? Semua jangan serba telat, pak Jokowi kami membutuhkan gebrakan cepat, bangunan sudah ada. Tinggal akses jalan masuk dan keluar bus diatur yang rapi, jangan bikin kemacetan parah dipulogebang. Bereskan angkot-angkot yang nakal, dan kalau bisa integrasikan langsung dengan moda kereta api dari pulogebang kejakarta. Solusi paling jitu yaitu membuat semacam jembatan penyebrangan yang cukup panjang dari terminal bus pulogebang kestasiun kereta api pulogebang yang langsung membawa penumpang kejatinegara atau kestasiun kota. Sehingga penumpang bisa mengakses kereta api setelah dari terminal bus pulogebang ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun