Awal tahun, dunia dikejutkan dengan wabah virus bernama corona atau disebut dengan Covid-19. Mula-mula virus ini menjangkit daerah Wuhan, Tiongkok.Â
Hingga pada akhirnya, virus covid-19 merajalela hampir ke seluruh dunia. Hal ini menimbulkan masalah serius baik secara ekonomi, sosial, dan pendidikan.Â
Pada mulanya, WHO memberi pengumuman terkait masa pandemi, di mana WHO mengimbau untuk tetap di rumah saja dan melakukan physical distancing.Â
Physical distancing atau pembatasan fisik sebagai upaya pencegahan penularan virus corona. Namun, rupanya hal ini justru akan mengakibatkan munculnya banyak permasalahan baru, terutama lumpuhnya sektor perekonomian.
Wabah virus corona sampai saat ini masih menyebar di dunia, terutama Indonesia. Selama dua tahun yang lalu, virus ini mampu mengubah segala aktivitas yang ada. Beberapa aktivitas mengalami perubahan. Mulai dari kegiatan belajar, pekerjaan, perekonomian, dunia kesehatan, dan sebagainya.Â
Dalam hal ini, masyarakat menyebutnya dengan istilah pandemi. Setelah dua tahun hidup di era pandemi, banyak cara yang dilakukan agar tetap dalam keadaan sehat.
Menyikapi kondisi di era pandemi ini, pemerintah melakukan beberapa upaya agar menimalisir angka kematian akibat virus ini. Puncak terbesar virus saat tahun 2020, banyak kematian yang disebabkan oleh virus ini. Tenaga kesehatan juga kewalahan mengatasinya.Seiring perkembangan waktu, muncul inovasi-inovasi yang ditemukan untuk meminimalisir angka kematian yang tinggi.
Pemerintah dan tenaga kesehatan menggencarkan kepada masyarakat Indonesia supaya melakukan vaksinasi dosis pertama dan dosis kedua. Hal ini benar-benar jadi fokus utama.Â
Pada mulanya, sebagian orang menolak. Namun lambat, laun masyarakat mengerti pentingnya vaksinasi. Vaksinasi terbukti menimalisir dampak dari virus corona.Â
Bahkan saat ini, pemerintah juga meluncurkan vaksin booster. Menghindari terkena virus corona, masyarakat diwajibkan vaksin minimal vaksin lengkap (dosis pertama dan dosis kedua).Â
Adanya vaksinasi ini, memberikan jalan untuk sedikit bernapas lega. Data Kementrian Kesehatan menunjukkan bahwa 70% dari 8.230 pasien meninggal akibat Covid-19 belum menerima vaksin lengkap.Hal ini membuktikan bahwa vaksinasi lengkap dan booster mampu mengurangi risiko terjangkit virus dan kematian.