Mohon tunggu...
Katateje
Katateje Mohon Tunggu... Pramusaji - Buruh Harian

Kerja, Nulis, Motret

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Diorama Menara

7 Maret 2023   00:10 Diperbarui: 7 Maret 2023   00:24 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di ujung rumah merah
Ku lekatkan pena yang kuasah  
Menajamkan jiwa menanti resah
Bersama puisiku yang gundah  


Menancapkan awan bersama mega
Merangkai harap rasa iba
Sebab nurani seolah fana
Membuat jiwa yang alpa

Hati membuncah amarah dijiwa
Coretan aksara menelaah kata
Kesederhanaan bersemayam rasa
Pada tiap jengkal berputarnya roda

Kurangkaikan serpihan doa
Bersimpuh luruh atas Tuhannya
Diujung menara luruhkan rasa
Tak jadi puisi hanya diorama

Merangkai diksiku kian habis
Abjadku tak mampu kulukis
Bait doa menyayat tipis
Merasuki jiwaku yang menangis

Kudus, 5 Maret 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun