Dalam keriuhan aliran sungai aku terdiam
secercak buih air membasahi hati yang beku
langkahku terhenti dalam dunia yang kelam
setitik harapan keinginan hati yang terpaku
Dasar jiwa bagai lubang hati
keinginan terkalahkan dengan rasa malu
rangkaian kata terpatri dalam hati yang mati
beriring alunan bait-bait syair yang akupun tak mampu
Dengarkan syair hatiku hati kosong
terkalahkan dengan rasa yang tak lagi ada
dengarkan bait-baitku bait seseorang yang hina
hayati dan dengarkan suara hati yang tak lagi ada
Kosongnya hati kekosongan dalam penantian
mimpi dan anganku terdiam tanpa arah tujuan
Hitam kelam bagai kegelapan malam yang termakan bulan
sehitam syair-syair yang ku tulis
Kudus, mengulang kembali tulisan 23 April 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H