Mark Deuze (dalam Widodo, 2020, h.22) membagi jurnalisme online menjadi 4 jenis, yaitu:
1. Mainstream News sites : situs yang menawarkan pilihan editorial content. Tingkat komunikasi partisipatorisnya cenderung tertutup atau minimal. Contohnya : situs CNN, BBC, MSNBC, serta berbagai macam surat kabar online.
2. Index & Category sites : jenis jurnalisme ini sering dikaitkan dengan mesin pencari tertentu (seperti Altavista atau Yahoo), perusahaan riset pemasaran (seperti Moreover), agensi (newsindex), atau bahkan individu yang melakukan usaha (paperboy).
3. Meta & Comment sites : situs yang berisi tentang media berita dan juga isu-isu media secara umum. Terkadang dimaksudkan sebagai pengawas media, digunakan sebagai situs kategori dan indeks yang diperluas.
4. Share & Discussion sites : situs yang mengeksploitasi tuntutan publik bagi konektivitas, dengan menyediakan platform untuk mendiskusikan konten dari internet.
Media biasanya terdiri dari teks, foto, video, audio, gambar, dan lain-lainnya. Sedangkan multimedia berarti banyak media, biasanya multimedia merupakan kombinasi minimal tiga jenis media yaitu teks, foto, video, audio, grafik dan interaktivitas yang disajikan dalam situs web dengan format non-linear (Widodo, 2020, h.24).
Multimedia memiliki tujuan untuk menyajikan cerita dengan cara yang menarik dan informatif. Informasi yang ditampilkan pada setiap media bersifat saling melengkapi, bukan mengulangi informasi.
Deuze (dalam Widodo, 2020, h.24) berpendapat bahwa ada dua cara dalam mendefinisikan multimedia dalam jurnalisme, yaitu:
- Sebagai presentasi paket berita di website menggunakan dua atau lebih format media, seperti kata-kata baik lisan maupun tulisan, musik, gambar diam maupun gambar bergerak, animasi grafis, termasuk elemen interaktif dan hypertextual.
- Presentasi paket berita dengan beragam media yang terintegrasi (meski tidak selalu bersifat simultan), seperti website, usenet newsgroup, email, SMS, MMS, radio, televisi, teletext, koran dan majalan cetak.
Kedua definisi di atas harus dipahami sebagai 'titik akhir' dari satu continuum. 'Convergence continuum' mengasumsikan cepat atau lambat semua media akan bergerak ke satu tahapan di mana integrasi dari bagian-bagian yang berbeda dari proses pembuatan berita tercapai.
Deuze (dalam Widodo, 2020, h. 25) mengatakan bahwa konvergensi pada umumnya dilihat dalam arti kerjasama dan kolaborasi antara newsroom media yang sebelumnya terpisah dan bagian-bagian lain dari perusahaan media modern.