Mohon tunggu...
Katarina Apriliawati Saputri
Katarina Apriliawati Saputri Mohon Tunggu... Penulis - Katarina Aprilia adalah nama penanya. Ia merupakan mahasiswa di Universitas Negeri Semarang. Beberapa pencapaian di dunia kepenulisan telah ia raih, tidak hanya itu beberapa karya tulisnya telah berhasil dibukukan.

Ia memiliki hobi menulis, baik karya tulis ilmiah maupun cerita-cerita fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ajak Pengrajin Tempe Berinovasi, Mahasiswa KKN Giat 9 Unnes Desa Ploso Olah Nuget Tempe Sehat

18 Juli 2024   10:00 Diperbarui: 18 Juli 2024   10:04 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekan pertama di bulan Juli, tepatnya pada tanggal 7 Juli 2024 mahasiswa Unnes Giat 9 merealisasikan salah satu program kerjanya yaitu Wanita Agen Pancasila, melalui Workshop Inovasi Pengolahan Tempe menjadi Nuget Tempe bersama Ibu-ibu PKK setempat. 

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan inovasi pengolahan tempe kepada Ibu-ibu. Pemilihan tempe menjadi bahan utama dikarenakan Desa Ploso memiliki potensi besar akan banyaknya pengrajin tempe dan tahu. Lalu, mengapa harus wanita yang menjadi sasaran program? Pemilihan wanita sebagai sasaran program, karena wanita memainkan peran penting dalam menerapkan berbagai nilai-nilai Pancasila dan menjadi salah satu agen perubahan dari masa ke masa.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Tempe bagi masyarakat Indonesia merupakan makanan istimewa, bahkan diabadikan dalam sebuah lirik lagu yang sempat viral.

"Mangan tempe, rasane kaya mangan lawuh sate". Penggalan lirik lagu dari Ndarboy Genk tersebut menyiratkan bahwa tempe cenderung dekat dengan masyarakat menengah ke bawah. Namun, meskipun harga tempe lebih murah dibandingkan lauk yang lain, tempe memiliki kandungan gizi yang tinggi.

Selain itu, tempe kaya akan kalsium, serat pangan, vitamin B dan zat besi. Selain itu, tempe juga mudah didapatkan, harganya ramah di kantong ibu-ibu, tinggi nutrisi dan berkhasiat untuk kesehatan.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Melihat banyaknya manfaat dan keistimewaan dari tempe, tidak dipungkiri jika masyarakat di Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menjadikannya sebagai ladang penghasilan, seperti pengrajin tempe. Pengrajin-pengrajin tersebut terdiri dari pengrajin tingkat mikro, kecil, hingga menengah. Namun, beberapa pengrajin tempe dan Ibu-ibu setempat mengaku masih bingung dalam mengolah tempe menjadi masakan.

"Kalau mengolah tempe ya gini-gini aja, Mbak. Belum berani ngolah ke olahan lainnya." Kata seorang istri pengrajin tempe saat diwawancarai di rumahnya.

Oleh karena itu, berdasarkan keluh kesah tersebut, mahasiswa KKN Unnes Giat 9 Desa Ploso mencoba mencari solusi atas permasalahan tersebut. Mahasiswa menginisiasikan inovasi pengolahan tempe menjadi nuget tempe agar menjadi lebih istimewa. Proses pengolahan tempe menjadi nuget tempe yang tidak rumit, serta bahan pelengkap dalam pembuatan nuget tempe tidak sulit, tentu saja bisa menjadi salah satu ide bagi pengrajin tempe dan ibu-ibu untuk mengolah tempe, agar tidak sekadar menjadi tempe goreng, tempe kecap, ataupun tempe orek. Bahan-bahannya terdiri dari bawang putih, lada, garam, gula, penyedap rasa, dan sayuran sesuai selera seperti, wortel atau daun bawang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun