BICARA pemuda memang tidak ada habisnya. Mengingat pemuda merupakan modal besar atau aktor utama untuk pembangunan.Â
Karena itu, diharapkan kepada Calon Kepala Daerah yang berkontestasi di Pilkada Serentak tahun 2020 ini harus mengajak para pemuda untuk berkontribusi pada pembangunan di daerahnya.
Pemuda selama ini hanya dijadikan komoditas politik belaka. Sungguh sangat disayangkan jika pemuda sekadar dijadikan objek dalam pembangunan.
Di berbagai negara dengan peradaban maju, peran pemuda sangat strategis. Mereka bukan hanya objek dalam pembangunan tapi juga menjadi subjek atau pelaku utama.
Karena itu, melihat demografi pemilih, Pilkada serentak 2020, khususnya di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akan didominasi pemilih milenial. Pada titik itulah kelompok milenial selalu jadi magnet tersendiri di setiap hajatan politik.
Terlebih, tren pemimpin muda milenial juga sedang menjamur. Di pentas nasional, milenial kini bukan sekadar objek politik, tapi perlahan sudah secara merata di berbagai pos sudah menjadi subjek politik.Â
Hal itu terbukti dari terpilihnya 52 anggota DPR RI dari kalangan milenial, 1 menteri dan 2 wakil menteri dari kaum milenial, serta 7 staf khusus Presiden juga dari generasi milenial menunjukkan bahwa gelombang kepemimpinan milenial sedang terjadi di Indonesia.Â
Sebagai warga Tangsel, Penulis ingin memotret konstelasi politik di Pilkada Tangsel tahun 2020 ini. Posisi milenial sebagai pemilih maupun calon pemilih begitu strategis. Dalam hal pemilih pemula, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat terdapat  12.433 pemilih yang berusia 17 tahun atau baru memilih di Pilkada 2020 nanti.
Seperti diketahui, Â saat ini sebanyak 913.437 orang tercatat dalam DPT Pilkada Tangsel. Jika ditambah dengan pemilih usia milenial berkisar 17-40 tahun yang berkisar 60 persen, tentunya kekuatan kaum milenial sebesar itu membutuhkan kepemimpinan yang mampu mengerti dan memahami mereka dengan baik.
Sebagai wilayah penyangga Ibukota DKI Jakarta yang metropolitan, Tangsel saat ini membutuhkan pemimpin muda yang kreatif, dinamis, berani, berenergi dan inovatif dalam menginisiasi gagasan-gagasan baru yang brilian sekaligus mencari solusi dalam mewujudkannya ke bentuk pembangunan yang nyata.
Untuk itu, dalam kontestasi Pilkada Tangsel ke depan ada harapan baru, dimana banyak kandidat dari kalangan muda yang tampil dan unjuk gagasan. Karena hanya pemimpin muda-lah yang cenderung mengerti dan peduli terhadap peran anak muda di Tangsel.Â