Donald Trump terpilih sebagai Presiden negara Paman Sam. Euforia tak hanya dirasakan di Negara Amerika Serikat, namun diseluruh dunia termasuk Indonesia. Hasil dari pemilihan presiden ini banyak dinanti oleh para pemimpin dunia tak terkecuali Indonesia.
Kalau kita lihat dari tahun silam rasanya cukup memunculkan sebuah analisa bagaimana hubungan sebuah persahabatan dari keduanya.Kini kepala negara telah berganti, sosok Donald Trump yang kini menjadi orang nomor satu di Amerika nampaknya akan membawa angin segar untuk sebuah persahabatan Indonesia dengan negara Paman Sam?
Lain dulu lain sekarang, jika dulu Presiden Jokowi sangat kesulitan untuk menemui Presiden Obama. Saking kesulitannya sang presiden membutuhkan consultan dengan tarif yang sangat fantastis untuk memudahkan pertemuannya dengan Presiden AS. Kini dengan kemenangan Trump, kita tak perlu lagi susah payah untuk bertemu dan bekerja sama dengan perantara consultan. Dari pada negara cape-cape ngeluarin 1 Miliyar hanya untuk consultan, lebih baik uang segitu cukup buat nambahin APBN yang saat ini dipangkas 133 Triliun.
Indonesia hanya butuh sosok Hary Tanoe. Tak banyak orang tahu, Trump merupakan sahabat baik dari salah satu tokoh politik Indonesia Hary Tanoe. Bayangkan saja sosok HT mampu mempertemukan dengan mudah politisi Golkar Setya Novanto dan Gerindra Fadli Zon tentunya dalam pertemuan parlemen pada tahun lalu. Nah kalau hal begini saja sudah sangat mudah, bukan tidak mungkin Indonesia-AS akan semakin mesra dalam segala hal. Begitupun dengan Presiden Jokowi bisa memanfaatkan kedekatan Hary Tanoe dengan Trump. Tak perlu lagi harus ngeluarin uang 1 Miliyar untuk menyewa consultan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H