Mohon tunggu...
Katanka Pramudya
Katanka Pramudya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pokok Pemikiran Max Weber dan Herbert Lionel Adolphus Hart (HLS Hart)

24 November 2024   06:42 Diperbarui: 24 November 2024   06:42 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama : Katanka Pramudya Wardhana

Nim     : 222111256

Kelas  : HES 5G

Mata Kuliah. : Sosiologi Hukum 

Dosen Pengampu : Muhammad Julijanto, S.Ag., M.Ag.

1. Artikel jurnal yang membahas tokoh Marx Weber dan Herbert Lionel Adolphus Hart (HLA Hart)

- Satrio Dwi Haryono, "Wacana Rasialisme Dalam Sosiologi Max Weber", J-PSH Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora, Vol. 13, No.2, 2022. Artikel jurnal ini membahas tentang etnosentris dalam karya Max Weber, terutama dalam konteks studinya tentang Timur. https://jurnal.untan.ac.id/index.php/JPSH/index.

Pemikiran Max Weber dalam sosiologi, terutama terkait etnosentrisme dan eurosentrisme dalam memandang dunia Timur. Weber, seorang sosiolog Barat, sering kali meneliti peradaban Timur melalui perspektif yang mencerminkan dominasi nilai-nilai Eropa. Ia menggunakan pendekatan eurosentris dalam menganalisis masyarakat non-Eropa yang dianggap "the Other" atau liyan dari Barat. Artikel ini menemukan bahwa pendekatan Weber ini secara implisit membawa wacana rasialisme yang berdampak pada pembentukan stereotip dan praktik kolonialisme serta imperialisme oleh bangsa.

Melalui metode studi literatur, penulis mengidentifikasi bahwa banyak gagasan Weber yang berkaitan dengan pengembangan kapitalisme di Eropa sebenarnya mendukung pandangan bahwa Barat lebih superior secara budaya dan ekonomi. Misalnya, dalam karyanya "The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism," Weber menekankan pentingnya nilai-nilai keagamaan puritan dalam mendukung kapitalisme. Hal ini berkontribusi terhadap pandangan bahwa rasionalitas dan kemajuan ekonomi adalah karakteristik khas Barat yang tidak ditemukan di Timur. Akibatnya, pemikiran Weber dianggap sebagai bentuk hegemoni intelektual yang mempertahankan dominasi Barat atas Timur.

Sehingga gagasan Weber yang dianggap mendukung praktik otoritas birokrasi yang mengesampingkan nilai-nilai tradisional dan karismatik di masyarakat Timur. Bagi Weber, otoritas rasional-legal yang berkembang di Barat menunjukkan kemajuan, sementara otoritas karismatik dan tradisional yang dominan di Timur dianggap menghambat. Implikasi dari pandangan ini dinilai merugikan karena mengesampingkan keberagaman budaya dan sistem sosial di dunia non-Barat. Dalam jurnal ini penulis mengajak pembaca untuk mengkritisi perspektif yang sempit dalam sosiologi dan mendorong pengembangan teori yang inklusif dan menghargai pluralitas budaya.

. Humiati, S.H., M.Hum., Komentar Terhadap Hukum dan Masyarakat Dalam Pemikiran John Austin, HLA. HART dan Hans Kelsen", Yurijaya: Jurnal Ilmiah Fakultas Hukum, 2020. https://yurijaya.unmerpas.ac.id/index.php/fakultas_hukum/article/view/38

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun