Pentingnya Digital Marketing dan Social Media Marketing Untuk Menunjang Pendidikan
Aku baru tau, ternyata di Indonesia saat ini sedang gawat-gawatnya. Bukan karena perang atau ramalan akan ada awan jamur yang menyala. Tapi karena kecerdasan dari manusia itu sendiri.
Hallo, perkenalkan aku Katanka Pramudya Wardhana, dan ini yang aku dapat di Pelatihan dan Uji Kompetensi BNSP "Digital Marketing dan Social Media Matketing)". Sampai sekarang, Indonesia masih diklasifikasikan sebagai negara berkembang, namun laju dari teknologi malah makin meroket. Hal ini tentu bisa dikatakan gawat apabila seluruh rakyat Indonesia tidak dapat mengikuti lajunya perkembangan zaman.
Kok bisa, emang sebahaya itu ya? Jadi gini, didunia yang serba digital...jika manusia tidak dapat mengikuti manufer zaman bisa-bisa jadi manusia ketinggalan zaman kan, atau bahasa gaulnya manusia goa. Dari segi ekonomi saja semua juga udah serba digital, gimana ga gawat kalo kita tertinggal dari segi ekonomi juga.
Ada solusi ngga sih? Tentunya ada dong. Satu-satunya jalan adalah mengikuti manufer zaman tersebut, mulai mempelajari zaman serba digital ini dengan bijak. Nah bicara tentang ekonomi, kita mengenal istilah Digital Marketing dan Social Media Marketing. Menurut saya sistem pendidikan juga harus bermanufer dengan mulai mengenalkan Digital Marketing dan Social Media Marketing tidak hanya dibangku perkuliahan, tapi bisa dimulai dari SMP karena generasi Alpha saat ini sudah banyak yang diberi gadget oleh orang tuanya, jadi ngga ada salahnya mengenalkan materi tersebut ke mereka.
Digital marketing dan social media marketing memiliki peranan penting dalam menunjang pendidikan, baik untuk institusi pendidikan maupun untuk siswa. Poinnya adalah:
1.Peningkatan Visibilitas: Dengan strategi digital marketing, institusi pendidikan dapat meningkatkan visibilitas mereka, menjangkau lebih banyak calon siswa dan orang tua melalui iklan online, SEO, dan konten yang relevan.
2.Interaksi dan Komunikasi: Social media memungkinkan interaksi langsung antara sekolah, mahasiswa, dan orang tua. Ini mempermudah komunikasi, penyampaian informasi, dan pengumpulan umpan balik.
3.Pemasaran Program: Institusi dapat mempromosikan program dan kursus baru melalui kampanye digital, menarik minat siswa dengan konten menarik dan informatif.
4.Akses Informasi: Siswa dapat menggunakan media sosial untuk mengakses informasi terkait pendidikan, termasuk materi pembelajaran, webinar, dan kegiatan ekstrakurikuler.
5.Membangun Komunitas: Media sosial memungkinkan terbentuknya komunitas di antara siswa, alumni, dan pengajar, yang dapat saling mendukung dan berbagi pengalaman.