Mohon tunggu...
Katamiyha
Katamiyha Mohon Tunggu... -

cinta kata-kata. karena kata adalah senjata, yang bisa membawamu menyelami jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berteriak Dalam Palungmu

26 Januari 2011   04:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:11 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

geliatku tak terasa dikedalaman laut tak terhingga, tubuhku menghentak tak menghujam bagian apapun darimu karena besaranku tak seberapa,aku menyerupai ikan mungil dalam ribuan raksasa ada dan tiada, menendang jelas tempurungku melewati guratan terjal karang besar, aku berteriak dalam palungmu dengan asa dan usaha agar ada seseorang dibibir pantai menolongku memasukanku didalam pelukan dan menjagaku hingga nyaman, namun tetap tak bergeming seorangpun membantuku bahkan mengobati luka dibibirku saat berteriak, aku terluka jiwa dan terhempas rasa, bergulat dengan kecilnya atman yang bersarang dalam jiwaku sendiri, hanya ribuan sinar berbentuk titik titik membawaku menelanjanginya, menjadikanku bagian dari arus yang terus beriak menepi..
apakah itu tangan MU, tuhan? memberikanku nafas dan cahaya kala aku tak berdaya, bolehkah aku meminta sekali lagi kuasamu TUHAN, bawa aku perlahan dan pertemukan dengan seseorang itu.. dimana nyaman dan percaya dibawa tepat didadanya, dimana teduh dan bijak terlihat dalam bias wajahnya.. bawalah aku perlahan TUHAN..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun