Hari  ini, aku membaca hujan perih.Â
Sejuta luka membasahi ronga-rongga dada.
Sesak, rupa khilaf yang tak sempat dimaafkan
Tiba-tiba,Â
Aku menjadi lelaki payah
Gelisah, sebab hatimu bukan lagi sandaranku.
Ah, ujian luka.
Datang tiba-tiba, merayu seraya memaksa
Selalu begitu, lalu aku menerimanya.
Kata Kopi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!