Kebiasaan buruk sehari-hari bisa memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan dan struktur tubuh seseorang dari segi anatomi dan biomekanik. Seperti berapa contoh kebiasaan buruk berikut yang diutarakan oleh Coach Dhiar dari D'BODY Spesialis Anatomi Klinis untuk Yoga.
Postur Duduk yang Buruk
Postur duduk yang buruk dapat menyebabkan tekanan berlebih pada tulang belakang, terutama pada daerah leher dan punggung bagian bawah, yang juga dapat mengakibatkan ketegangan pada otot-otot di sekitar tulang belakang. Karena postur yang buruk dapat mengubah distribusi beban tubuh, menyebabkan beberapa otot harus bekerja lebih keras untuk menjaga keseimbangan tubuh.
Dampak jangka panjangnya  dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk sindrom leher dan bahu, yang dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius seperti skoliosis atau diskus intervertebralis hernia atau saraf kejepit.
Penggunaan Gadget yang Berlebihan
Penggunaan gadget yang berlebihan terutama pada anak anak dan remaja, atau para orang tua, dapat menyebabkan tegangan pada otot leher dan bahu karena posisi yang terlalu lama dan tidak alami atau tidak natural. Ketika menggunakan gadget, posisi tubuh sering kali tidak optimal, yang dapat menyebabkan tekanan tambahan pada tulang belakang dan sendi-sendi tertentu.
Kebiasaan ini kalau dibiarkan terus menerus dapat menyebabkan sindrom leher atau biasa di sebut sindrom neck text, kelelahan mata, dan nyeri otot yang pada akirnya juga bisa berkontribusi pada pengembangan postur yang buruk.
Mengangkat Beban dengan Teknik yang Salah
Bagi mereka yang suka angkat beban di tempat gym tanpa melibatkan personal trainer atau PT, atau angkat baban berat seperti barang dari lantai, dengan menggunakan teknik yang salah atau angkat asal asalan, dapat menyebabkan stres yang berlebihan pada tulang belakang, terutama pada punggung bagian bawah. Teknik angkat yang salah dapat mengarah pada peningkatan tekanan pada diskus intervertebralis dan ligamen di sekitar tulang belakang.
Akibatnya dengan penggunaan teknik angkat yang salah dapat menyebabkan cedera punggung, termasuk herniasi diskus, strain otot, atau bahkan patah tulang belakang.
Kurangnya Aktivitas Fisik
Nah bagi remaja remaja yang lebih suka memilih rebagan sebagai aktivitas sehari hari mengakibatkan kurangnya aktivitas fisik juga dapat menyebabkan penurunan kekuatan otot dan kepadatan tulang. Karena tanpa aktivitas fisik yang cukup, tubuh kehilangan fleksibilitas dan kemampuan untuk mempertahankan postur yang baik. Sehingga dapat meningkatkan risiko obesitas, osteoporosis, dan berbagai penyakit kardiovaskular.
Dalam semua kasus di atas, perubahan struktur tubuh dan kesehatan biasanya terjadi pada area-area yang terlibat dalam kebiasaan buruk tersebut, seperti tulang belakang, otot, dan sendi-sendi tertentu. Dengan mengubah kebiasaan buruk ini dan meningkatkan kesadaran akan postur dan biomekanika tubuh, seseorang dapat mengurangi risiko cedera dan masalah kesehatan yang terkait.
Sasqy
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H