Mohon tunggu...
Waode Sitti Rabiyatul Adawiah
Waode Sitti Rabiyatul Adawiah Mohon Tunggu... -

an ordinary woman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nikah, Yuuukkk!!!

6 Mei 2010   02:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:23 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disini saya ingin mengupas sedikit tentang kenapa siy Islam mewajibkan kita menikah? Dan bagaimana ilmu kedokteran menjelaskan? Lets Chek it dott Setiap makhluk hidup diciptakan berpasang-pasangan. Manusia juga diciptakan berpasangan. Sudah kodrat manusia bahwa mereka harus menikah dan meneruskan keturunan. Kita mulai dengan penjelasan embriologi. Laki-laki setelah melakukan hubungan seks dengan istrinya, mengeluarkan sperma yang kemudian dimasukkan kedalam rahim. Sperma itu akan berenag-renang dengan ekornya untuk menemui ovum yang telah dilepas oleh ovarium. Sperma dan ovum ini bertemu di fimbrae Tuba falopii dan menyatu. Hasil penyatuan ini disebut zygot. Zygot ini menempel pada dinding uterus yang sudah mengalami proliferasi. Setelah zygote menempel maka terbentuklah morula, blastula dan gastrula. Maka terbentuklah janin dalam rahim. Nah.. Kenapa kita diwajibkan menikah? Tentu saja sperma yang dimiliki laki-laki memiliki hak untuk bertemu ovum. Begitu juga dengan ovum, berhak untuk bertemu sperma. Tujuannya apa? Supaya manusia bisa melanjutkan generasi penerusnya, sehingga manusia tidak akan punah dari muka bumi ini. Jadi, jika ada manusia yang tidak menikah, sebenarnya telah melawan kodratnya sebagai manusia yang diciptakan untuk berpasangan. So, tunggu apa lagi??

Jangan pernah menolak takdir yang kuasa untuk menciptakan pasangan yang layak menjadi pasangan hidup. ^__~ 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun