Mohon tunggu...
Waode Sitti Rabiyatul Adawiah
Waode Sitti Rabiyatul Adawiah Mohon Tunggu... -

an ordinary woman

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jangan Diperbudak Oleh Pekerjaan

25 Agustus 2012   01:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:21 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13458572432072856033

Dalam semingguan ini banyak pelajaran hidup berharga yang saya petik baik dari pengalaman pribadi maupun dari orang lain. Want to know, kehidupan ini unik, misteri sekaligus menggelitik. Banyak kisah jenaka dari beberapa orang yang pusing menjalani hidupnya, hehehe.. Ketika lulus dari kuliah, yang terpikirkan adalah bagaimana caranya mendapatkan pekerjaan. Pekerjaan yang sesuai dengan hayalan. Sampai-sampai pekerjaan yang kita jalani itu tidak linear dengan pendidikan yang kita jalani. Ya kembali lagi.... untuk meneruskan hidup, tentunya butuh materi. Dari mana mendapatkan materi? Jawabannya satu. Pekerjaan yang merupakan kata dasar dari kerja, yakni melakukan usaha. Sebenarnya, menjalani dunia kerja tidak seenak dalam hayalan. Butuh kerja keras. Deadline sana-sini, belum lagi kalau pemikiran kita berbeda dengan atasan. Bikin puyeng, pastinya... Kalau kerjaan saya, masa-masa deadlinenya adalah akhir perkuliahan dan awal perkuliahan. Puncak stres kerja ada disana. Ada anak kuliah gaaa? Coba angkat kakiiii!!! Terkadang kena semprot petugas yang nginput nilai kan? Atau ketika mau beli matakuliah secara manual, trus ipk dan beban sks.nya tidak sesuai? Kena semprot juga.kan? Naaaaaah.. jangan ditanya, biasanya aksi ngomel.ngomel para petugas akademik karena tuntutan deadline. Banyak yang sering berkata "jangan mau diperbudak sama pekerjaan", lah tapi kalau atasan ngasih deadline misal cuman 3 minggu sementara jumlah mahasiswanya tidak sebanding dengan tenaga teknisnya, mau tidak-mau harus kelar bahkan sebelum deadline tersebut. Justruuuuuuu.... karena diperbudak oleh pekerjaan bisa menyebabkan sakit. Yuppppzzzz.. saya ngerti betul akan hal itu. Olehnya itu saya punya tips buat anda sekalian yang sering dikehar deadline 1. Dahulukan tupoksi Bekerjalah sesuai tugas pokok anda. Lebih tepatnya dahulukan. Terkadang, yang kita lakukan justru bukan bagian dari tugas kita yg sebenarnya. Kalau tupoksi aman, kalau masih ada tenaga, laksanakan kerjaan yang bukan tupoksi. 2. Bekerja sesuai kemampuan Saking dikejar deadline, kita kerja tanpa mengenal lelah. Ampe dibawa sakit segala. Naaah.. yang begini yang harus dihindari, karena bekerja tidak sesuai kemampuan bisa menyebabkan kita terserang penyakit. Justru stres akibat kerja itu resiko mendapatkan penyakit jauh lebih besar. Pepatah jawa mengatakan "alon-alon asal kelakon". Biar lambat asal selamat, hehehehe.. 3. Ikhlas Biasanya kalau kena timpukan kerjaan dari atasan kita ngomel mulu. Bukan tupoksi-laaah. Kerjaannya berat-laaah. Want to know? Sebenarnya kita ditimpukkin pekerjaan itu karena atasan tau kinerja kita. Kalau kita bisa ikhlas menjalaninya, kaleee ajah suatu saat nanti bakal dapat posisi yang menggiurkan? Hahahahahaha. Ikhlas juga mampu mencegah stres kerja yang anda hadapi.

Masih mau diperbudak pekerjaan?

Gambar dicomot disinih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun