dalam sepi dan ramaiku
aku berusaha keras mengingatMU
tetapi selalu saja kutemukan riuh dalam sepiku
yang menelusup jauh kedalam bait-bait udara
di keheningan rongga dada.
Menabuh genderang perang pada kelopak jiwa
yang semakin berjelaga
dalam duka dan sukaku
aku berusaha keras mengingatMU
namun selalu saja ada bisikan
denting-denting dawai hati
yang semakin sumbang suaranya
merayu, membujuk, menebarkan ranjau muslihat
pada temaram hati yang semakin alpa
dalam sepi dan ramaiku, dalam duka dan sukaku
tak jua mampu aku mengingatMU
mungkin ketika raga tak sudi lagi bersatu dengan jiwa
mungkin ketika sejumput doa doa mengantar keranda
mungkin ketika tanah merah telah memendam asa
mungkin ketika taburan bunga menjadi pertanda
mungkinkah ketika itu, aku baru bisa mengingatMU?
( Pekanbaru, sepertiga malam 16 Mei 2010 )
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI