Mohon tunggu...
Orang Bijak Palsu
Orang Bijak Palsu Mohon Tunggu... -

Pemerhati Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ketika Seks Mengalahkan Agama

20 April 2012   04:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:23 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13348486381194943822

[caption id="attachment_175698" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber:xrendang74.blogspot.com"][/caption]

Seks dan agama dua kata dengan arti yang berbeda. Dan jika kedua kata ini dikaitkan dengan judul sebuah artikel hasilnya pun jauh berbeda. Daya pikat kata seks di Kompasiana ini jauh lebih menarik minat orang untuk membukanya ketimbang kata agama. Hal ini terbukti ketika saya memosting dua artikel dengan judul yang hampir sama dan hanya berbeda satu kata. Tulisan “Seks” Yang Dibaca 10-ribu+ dan Tulisan “Agama” Yang Dibaca 8-ribu+ .

Berikut perbandingan pencapaian kedua artikel tersebut dari 10 menit s/d satu hari :

10 Menit20 Menit60 Menit120 Menit1 Hari

Seks: 48 Pembaca93 Pembaca187 Pembaca309 Pembaca781 Pembaca

Agama :8 Pembaca19 Pembaca34 Pembaca66 Pembaca112 Pembaca

Ternyata kata seks memang dahsyat ia jauh lebih menarik ketimbang kata agama, paling tidak ini di Kompasiana. Apa benar yang dikatakan Bung Adi Supriadi dalam artikelnya bahwa Otak Bangsa Indonesia Otak Mesum ...Mudah-mudahan tidak seperti itu ya! Tapi di artikel ini dikatakan Indonesia adalah peringkat 4 dunia dalam mengakses video porno. Ehmmm mantap men!!

Agama hanya dicari ketika susah, ketika jatuh, ketika terpuruk, ketika mengalami masalah yang tak terselesaikan. Waktu senang kebanyakan orang melupakannya, melirik saja ogah. Dua hari yang lalu saya berkunjung ke rumah seorang kawan [owner distributor consumer goods]. Setiba dikantornya saya mendapati dia sedang searching didepan komputer cari-cari tulisan tentang agama. Suatu hal yang tidak pernah dilakukan sebelumnya saat kondisi bisnisnya berjalan lancar. Kini bisnis yang dijalaninya sedang sekarat. Berbagai upaya sudah ditempuh tapi hasilnya nihil. Dan kini ia berpaling ke agama.

Begitulah kebanyakan manusia mendekat ke agama hanya disaat keadaannya sudah parah, waktu senang melirik pun tidak. Semoga kita bukan golongan orang-orang yang seperti itu!!

Bagaimana komentar dan pendapat anda, sahabat-sahabat Kompasiner yang luar biasa ???

Matur Thank You_________________________________Salam Bijak Palsu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun