Mohon tunggu...
Orang Bijak Palsu
Orang Bijak Palsu Mohon Tunggu... -

Pemerhati Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money

Jusuf Kalla: Just Do It (++)

2 September 2013   22:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:27 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13781367752038405731

Indonesia harus punya banyak pengusaha begitu kata mantan presiden Jusuf Kalla yang baru dipostingnya (2 Sept 20.25). Tidak ada negara yang maju di dunia ini tanpa ada suatu gerakan pada pengusaha, pedagang, dan entrepreneur. Tidak ada negara yang hidup tanpa pengusaha, begitu kata beliau di tulisannya .

Banyak orang yang berkecimpung di dunia usaha saya pikir sudah paham betul dengan apa yang dikatakan pak JK. Data kementerian koperasi menyebutkan bahwa jumlah wirausahawan di Indonesia tercinta ini masih jauh jika dibandingkan negara-negara tetangga. Jumlah wirausahawan Indonesia hanya 1,9 persen dari 250 juta penduduk. Bandingkan dengan Singapura yang 7 persen atau Malaysia yang 5 persen. Pak JK pun dalam tulisannya mengatakan bahwa jumlah pengusaha Indonesia harus diatas 4%.

So artinya memang minat untuk menjadi entrepreneur itu perlu ditumbuh kembangkan di masyarakat kita. Dan kita berterima kasih kepada beliau yang sudah meluangkan waktunya menulis artkel dalam rangka menumbuhkembangkan minat berwirausaha.

Kerja keras amat ditekankan dalam tulisan itu, modal uang bukanlah hal yang paling utama kata pak JK yang paling penting adalah semangat. Di manapun itu anda ingin membuka usaha, semangat harus menjadi nomor satu. Setelah semangat anda membutuhkan kreativitas dan inovasi. Baru setelah itu modal uang.

Pendidikan tak ada relevansi dengan pengusaha. Diakhir tulisan beliau mengajak kita untuk memulai. Begini katanya : Mau jadi pengusaha, tiru tagline dari Nike: just do it! Jadi mulai saja. Suatu anjuran yang juga didengungkan oleh banyak pengusaha, salah duanya adalah Bob Sadino dan Chairul Tanjung.

Setuju sekali pak JK dengan ajakan diatas karena bisnis yang paling menguntungkan adalah bisnis yang dimulai [bukan] yang dipikir dan di timbang-timbang terus. Namun satu hal yang mungkin perlu dipikirkan adalah bagaimana kita tidak berhenti di tengah atau seperempat jalan setelah kita memulai.

Karena saya melihat banyak sekali orang yang termotivasi untuk memulai usaha namun berhenti ditengah atau di seperempat perjalanan bisnisnya. Banyak sekali motivator yang berhasil membangkitkan semangat orang untuk berwirausaha. Namun tidak banyak yang bermain dalam memotivasi orang-orang yang menemui kesulitan atau bertemu batu besar dalam proses perjalanan bisnisnya.

Tambahan dari tulisan pak JK yang saya hormati adalah pentingnya kita mengetahui bahwa segala sesuatunya butuh proses tidak ada yang instan seperti yang banyak dijanjikan oleh sebagian motivator. Selalu ada harga untuk sesuatu yang kita inginkan. Hal ini perlu diingatkan kepada orang-orang yang berencana meraih sukses dalam berbisnis. Agar tidak kaget dan kemudian berhenti di tengah jalan.

Memulai adalah langkah awal yang paling penting, menyadari bahwa dalam proses perjalanannya kita bisa bertemu batu besar atau tikungan tajam juga penting agar tidak shock dan kemudian banting stir.

Terima kasih pak JK yang sudah menginspirasi saya dan banyak orang di kompasiana ini__sehat selalu dan di tunggu artikel-artikel inspiratif berikutnya!!

Artikel lain : Entrepreneur Banci || Bagaimana Jadi Pebisnis Bejo || Berbisnis Motivasi Atau Daya Tahan || Cara Jadi Orang Sukses Ala Bob Sadino, Tidak Menarik!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun