Usai memenangi laga dengan negeri yang dulu bernama Temasek, Singapura dengan skor 1-0, Andik mengatakan kepada wartawan bahwa gol yang dicetaknya itu dipersembahkannya untuk masyarakat Indonesia dan pembenci timnas.
[caption id="attachment_219427" align="aligncenter" width="512" caption="Pembenci timnas"][/caption]
Gol yang oleh pelatih Singapura Radojko Avramovic dianggap berbau spekulasi itu diciptakan Andik tepat 2 menit sebelum normal time berakhir.
3 hari kemudian Indonesia kembali memainkan laga menentukan melawan musuh bebuyutannya, Malaysia di stadion Bukit Jalil. Untuk melangkah ke babak semifinal Indonesia cukup hanya membutuhkan hasil imbang. Sementara Malaysia harus memenangkan pertandingan untuk bisa maju ke babak 4 besar.
15 menit pertama Indonesia memegang kendali permainan dan Andik Firmansyah kembali diturunkan sebagai pemain pengganti. Namun sayang dua ribu sayang Indonesia tak mampu membendung laju Harimau Malaya & kalah dengan skor 0-2.
Dan Andik Firmansyah tak mampu membuat gol ke jala Malaysia. Dalam hati saya bergumam: Ah ternyata Andik hanya bisa buat gol buat pembenci timnas... Sementara pecinta timnas seperti saya belum dipuaskan dengan persembahan gol-nya.
Seorang ‘hopeng’ saya berkata seharusnya gol di pertandingan final-lah yang ‘layak’ dipersembahkan kepada para pembenci timnas. Karena gol kemenangan di pertandingan final-lah yang dapat membuat para pembenci timnas sulit berkata-kata.
So hidup pembenci timnas n salam bijak palsu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H